Kanker prostat adalah kanker yang paling umum keempat di dunia, dan kedua paling sering
terjadi kasusnya pada pria. Belakangan ini, sebuah kelas senyawa yang berdasar kurkumin (1,5-
diheteroarilpenta-1,4-dien-3-on), telah dikonfirmasi memiliki 17 hingga 121 kali lebih poten
dalam menghambat proliferasi sel kanker prostat androgen-insensitif manusia (PC-3)
dibandingkan dengan kurkumin. Penelitian ini bertujuan mendapatkan turunan 1,5-
diheteroarilpenta-1,4-dien-3-on sebagai senyawa antikanker prostat baru dengan IC50 prediksi
lebih rendah berdasarkan metode Hubungan Kuantitatif Struktur-Aktivitas (HKSA), dan afinitas
lebih tinggi terhadap reseptor androgen Fungsi Pengikatan-3 (BF-3) dan/atau W741L mutan untuk
menghindari munculnya resistensi obat berdasarkan studi in silico. Model senyawa training set
HKSA dibangun menggunakan GaussView 5.0.8 dan dioptimasi dengan Gaussian 09W. Deskriptor
senyawa teroptimasi dihitung menggunakan MOE 2014.09. Akurasi mereka diperiksa melalui
analisis statistik multilinear dan divalidasi dengan metode Leave One Out (LOO) menggunakan
SPSS Statistics 17.0 untuk memperoleh persamaan HKSA. Persamaan HKSA terbaik untuk senyawa
turunan 1,5-diheteroarilpenta-1,4-dien-3-on adalah log IC50 (µM) = 0,261(±0,243) +
0,023(±0,008) AM1_dipole + 0,001(±0,001) ASA_H + 1,971(±0,421) glob ?0,004(±0,001)
vol. Skema Topliss digunakan untuk mendesain turunan baru dan telah ditemukan 27 turunan
baru memiliki IC50 prediksi lebih rendah daripada senyawa induk ((1E,4E)-1,5-bis(1-isobutil-1Hbenzo[d]imidazol-2-il)penta-1,4-dien-3-on). AutoDock 4.2.6 digunakan untuk docking ligan alami,
senyawa induk, dan 27 turunan baru ke reseptor androgen BF-3 dan W741L mutan. Visualisasi
ikatan dianalisis menggunakan Discovery Studio Visualizer v16.1.0.15350. Dua dari turunan baru,
senyawa 44_3 dan 44_8, memiliki energi pengikatan lebih negatif dan afinitas lebih tinggi
terhadap daerah antagonis situs pengikatan androgen W741L mutan sehingga mereka dapat
menjadi kandidat senyawa antikanker prostat baru.