Perpustakaan Digital ITB

Beberapa tahun belakangan, Pemerintah Kota Bandung mulai giat memperhatikan ketersediaan ruang terbuka publik. Namun menurut Dinas Pemakaman dan Pertamanan, upaya revitalisasi dan pembangunan taman baru tidak memperhatikan aspek akustik, sehingga menimbulkan potensi kurang optimalnya pemanfaatan taman sebagai ruang terbuka publik. Pada penelitian ini, dilakukan penelitian aspek akustik Taman Lansia, Taman Balai Kota, dan Taman Alun- Alun, yang dipilih berdasarkan popularitas dan kesesuaian kondisinya dengan kriteria ruang terbuka publik yang baik. Penelitian dilakukan dengan menerapkan pendekatan konsep soundscape yang meninjau kondisi objektif lingkungan sonik taman kota, persepsi pengunjung, dan hubungan antara keduanya. Tinjauan objektif dilakukan melalui analisis variasi parameter kriteria bising lingkungan terhadap waktu dan zona, serta pola distribusi tingkat tekanan suara pada band level 1/3 oktaf. Tinjauan subjektif dilakukan untuk mengetahui pola pemanfaatan taman oleh pengunjung dan persepsi pengunjung terhadap komposisi sumber suara yang membentuk lingkungan sonik taman terkait. Dari penelitian ini diketahui terjadi ketidaksesuaian antara dominasi sumber menurut tinjauan objektif dengan dominasi suara menurut persepsi pengunjung yang menyatakan bahwa suara paling dominan di ketiga taman adalah suara kendaraan bermotor (nilai rata-rata persepsi kendaraan bermotor pada Taman Lansia dan Balai Kota senilai 1.1, pada taman Alun-Alun senilai 1.3). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kondisi lingkungan akustik taman masih kurang sesuai untuk menunjang fungsinya sebagai ruang terbuka publik