COVER Ardian Mahiru Rizal
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Ardian Mahiru Rizal
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Ardian Mahiru Rizal
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Ardian Mahiru Rizal
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Ardian Mahiru Rizal
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Ardian Mahiru Rizal
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Ardian Mahiru Rizal
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Penelitian ini berusaha untuk mengungkap karakteristik (variabilitas dan tren jangka
panjang) tinggi dan energi gelombang dari tahun 1988–2011 menggunakan data hindcasting
dari model gelombang Simulating WAve Nearshore (SWAN) dengan data masukan berupa
angin Cross-Calibrated Multi-Platform (CCMP) yang memiliki resolusi grid 0,25°×0,25°.
Implementasi model dilakukan dengan menggunakan unstructred grid untuk memberikan
fleksibilitas yang lebih baik dibandingkan dengan metode nesting.
Hasil model menunjukkan (1) verifikasi yang bagus di daerah perairan Indonesia bagian
dalam baik dengan data buoy dan satelit, tetapi kurang bagus di daerah penelitian utama akibat
domain model yang kurang mencakup energi swell yang berasal dari lintang tinggi, (2) tinggi
dan energi gelombang rata-rata yang paling besar di wilayah penelitian terjadi pada periode
bulan JJA, (3) secara umum tinggi dan energi gelombang di perairan barat Sumatra dan selatan
Jawa mengalami tren kenaikan sebesar 1,04 cm/tahun dan 94,6 ([W/m]/tahun), (4) daerah yang
mempunyai potensi tinggi dan energi gelombang paling besar terdapat di perairan barat
Sumatra bagian selatan, Selat Sunda, dan perairan selatan Jawa bagian barat dengan nilai ratarata
tinggi dan energi gelombang berturut-turut adalah 1,21 m dan 4,42 kW/m dengan tren
kenaikan tinggi dan energi gelombang rata-rata berturut-turut sebesar 1,39 cm/tahun dan 0,10
([kW/m]/tahun), (5) fenomena El Ni????????o dapat menyebabkan tinggi dan energi gelombang ratarata
di wilayah kajian menurun, (6) tren kecepatan angin yang selalu naik di wilayah kajian
diduga disebabkan oleh durasi penelitian yang berada pada waktu transisi dari fase panas
menuju fase dingin dalam indeks Pasific Decadal Oscillation (PDO), (7) secara umum tinggi
dan energi gelombang di seluruh wilayah kajian mengalami tren kenaikan dengan nilai paling
besar berada di perairan barat Sumatra bagian selatan, Selat Sunda, dan perairan selatan Jawa.
Tren kenaikan yang paling besar terjadi pada periode DJF dan MAM dibandingkan pada
periode JJA dan SON.