digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Irfan Hilmi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Irfan Hilmi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Irfan Hilmi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Irfan Hilmi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4A Irfan Hilmi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4B Irfan Hilmi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Irfan Hilmi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Irfan Hilmi
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Perairan utara Teluk Jakarta (106,6oBT-107,1oBT dan 5,65oLS-6,15oLS) memiliki gelombang rendah yang sewaktu-waktu dapat meningkat cukup drastis. Penyebab dari kejadian ini diduga adalah MJO (Madden-Julian Oscillation) yang akan menjadi fokus utama dalam penelitian ini. Model SWAN (Simulating Waves Nearshore) digunakan dalam penelitian ini dengan input berupa data angin CCMP (Cross-Calibrated Multi Purpose) dengan resolusi 0,250x0,250 dari tahun 1987-2011 serta data batimetri GEBCO (General Bathymetric Chart of The Oceans) resolusi 30 detik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengaruh MJO paling kuat terlihat pada fase lima di musim DJF. Peningkatan kecepatan angin dapat mencapai 2,2 m/s, dari 3,5 menjadi 5,7 m/s dan tinggi gelombang dapat meningkat 40 cm, dari 20 menjadi 60 cm. MJO juga dapat menurunkan kecepatan angin sebesar 1 m/s, dari 3,5 menjadi 2,5 m/s, dan tinggi gelombang sebesar 6 cm, dari 20 menjadi 14 cm pada fase tiga. Pengaruh serupa juga terlihat pada musim MAM namun dengan nilai perubahan yang lebih kecil. Kejadian MJO pada musim JJA dan SON tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada perubahan kecepatan angin dan tinggi gelombang.