digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Muhammad Ikram Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Muhammad Ikram Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Muhammad Ikram Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Muhammad Ikram Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4A Muhammad Ikram Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4B Muhammad Ikram Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Muhammad Ikram Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Muhammad Ikram Nasution
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan

Kabupaten Lombok Barat, Pulau Lombok, khususnya perairan sebelah utara Kecamatan Sekotong merupakan suatu daerah pariwisata di Indonesia yang memiliki kekayaan ekosistem bawah laut berupa terumbu karang yang indah. Kerusakan terumbu karang telah terjadi secara meluas di daerah ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji perubahan luasan terumbu karang yang terjadi pada daerah ini. Pengukuran lapangan yang dilakukan pada tanggal 23 – 28 Mei 2016 yang dilakukan bersama – sama dengan P3SDLP KKP dan pemetaan terumbu karang dengan alorithma Lyzenga menggunakan citra satelit Landsat 7 dan Landsat 8 pada tahun 2002, 2014, 2015, dan 2016, serta pengolahan data suhu permukaan laut bulanan dari satelit Aqua Modis dan OI SST V2 yang dipadukan dengan pengolahan data suhu permukaan laut harian dari satelit NOAA Coral Reef Watch menunjukkan bahwa terjadi degradasi perubahan luasan terumbu karang sebesar 17,55% atau sebesar 78, 21 Ha dari 445,68 Ha pada tahun 2002 hingga menjadi 367,47 pada tahun 2016, dengan laju degradasi adalah 2,8 Ha/tahun pada 2002 – 2014, 8,1 Ha pada 2014 – 2015 dan 36 Ha pada 2015 - 2016. Perubahan luasan terumbu karang ini diperairan utara Kecamatan Sekotong ini dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti naiknya suhu permukaan laut (SPL), tingginya intensitas terjadinya hotspot yang mengakibatkan terbentuknya degree heat weeks (DHW) pada tahun 2016 dan juga pengaruh aktifitas manusia yang salah satunyaadalah pembuangan limbah penambangan yang mengakibatkan perairan tercemar limbah logam berat.