digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Devina Maria
PUBLIC yana mulyana

COVER Devina Maria
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Devina Maria
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Devina Maria
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Devina Maria
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Devina Maria
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Devina Maria
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Devina Maria
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Devina Maria
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Formaldehida termasuk senyawa biosida jenis desinfektan. Walaupun memiliki aktivitas antimikroba yang kuat, formaldehida dilarang ditambahkan sebagai pengawet ke dalam berbagai jenis pangan sesuai dengan peraturan di Indonesia. Pada ikan, formaldehida ini dapat berasal dari penambahan yang disengaja dan pembentukan alami akibat degradasi enzimatis pada daging ikan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan metode penentuan formaldehida pada daging ikan dengan teknik spektrofotometri. Sampel daging ikan pertama-tama dihomogenkan dan dididestilasi di bawah kondisi asam. Destilat kemudian direaksikan dengan pereaksi Nash sehingga membentuk larutan berwarna kuning yang dapat diukur secara spektrofotometri dengan absorbansi maksimum pada 413 nm. Parameter validasi meliputi linearitas, batas deteksi, batas kuantifikasi, akurasi dan presisi ditentukan. Metode ini memberikan kurva kalibrasi linear dengan rentang konsentrasi 2,5 hingga 6 µg/mL dan memiliki persamaan regresi y = 0,1281x + 0,0046 dengan koefisien korelasi (r) sebesar 0,999 dan simpangan baku prosedural relatif (Vx0) sebesar 0,88%. Batas deteksi dan batas kuantifikasi pada metode ini masing-masing sebesar 0,14 dan 0,38 µg/mL. Pada uji presisi, nilai koefisien variansi sebesar 3,97% untuk keterulangan dan 2,26% untuk presisi antara. Pada uji akurasi, persen perolehan kembali untuk standar adisi pada konsentrasi 0,5; 1,0 dan 1,5 µg/mL adalah 97,81%; 98,05% dan 99,16%. Sedangkan pada uji akurasi untuk simulasi sampel diperoleh rataan persen perolehan kembali sebesar 50,29%, yang harus diperhitungkan untuk analisis kuantitatif. Pada pengujian 10 sampel ikan segar, tidak ada satupun ikan yang mengandung formaldehida yang dapat terkuantifikasi. Berdasarkan hasil keseluruhan, dapat disimpulkan bahwa metode penentuan formaldehida pada daging ikan dengan teknik spektrofotometri menggunakan pereaksi Nash berhasil diperoleh.