digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Emireza F Adib 19216052.pdf?
PUBLIC Taupik Abidin

Industri perikanan adalah salah satu sektor yang mendukung PDB Indonesia. Pertumbuhan PDB Indonesia juga diikuti oleh pertumbuhan industri perikanan. Salah satu komoditas dalam industri perikanan yang tumbuh pesat adalah ikan lele. Industri Lele telah ada di Indonesia sejak lama dan telah berkembang untuk memenuhi permintaan ikan nasional yang meningkat. Industri Lele dibagi menjadi tiga sektor yaitu: pembenihan, pendederan, dan pembesaran. Sektor pembenihan memijahkan induk lele untuk menghasilkan benih lele dengan ukuran bervariasi dari larva hingga ukuran 3-4 cm. Sektor pendederan Benih lele nurtur dari sektor benih menghasilkan ukuran ikan lele dari ukuran 3-5 cm hingga 7-9 cm. Benih lele dari pendederan sektor akan dibudidayakan lebih lanjut di sektor Pembesaran untuk menghasilkan ukuran konsumsi lele. Emir Fishery Industry adalah perusahaan pendederan yang berbasis di Bandung. Didirikan untuk memenuhi permintaan di industri ikan lele, perusahaan ini menawarkan benih ikan lele berkualitas tinggi untuk petani pembesaran. Emir Fishery Industry menghadapi masalah dalam memproduksi benih ikan lelenya. Semenjak didirikan pada tahun 2018, 5 siklus produksi telah dijalankan oleh perusahaan dengan empat siklus produksi gagal menghasilkan hasil panen yang sesuai dengan target produksi. Kegagalan untuk memproduksi sesuai dengan target produksi telah menyebabkan kerugian keuangan pada perusahaan dan menghentikan produksi perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan solusi dari masalah dalam produksi perusahaan, Emir Fishery Industry akan menerapkan pendekatan lean untuk produksinya. Pendekatan lean pada awalnya ditemukan oleh Toyota untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pada produksi mereka. Berdasarkan tindakan pembuangan hal yang tidak berguna, pendekatan Lean telah diterapkan di banyak industri dan terbukti berhasil meningkatkan produksi mereka. Pendekatan lean akan digunakan untuk menemukan masalah dalam produksi perusahaan dan mengusulkan solusi meningkatkan dan menstabilkan hasil produksi perusahaan Setelah solusi ditemukan, modal yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi dan menjalankan produksi perusahaan akan dicari dari sumber pendanaan eksternal. Perusahaan akan menganalisis kelayakan pendanaan menggunakan analisis kelayakan keuangan. Hasil dari analisis kelayakan keuangan akan digunakan untuk menilai kemampuan arus kas perusahaan dalam menanggapi pendanaan dan tingkat bunganya.