digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Inovasi digital dalam bidang pekerjaan dan aktivitas manusia telah mengubah perilaku dan kebiasan orang saat ini dalam melakukan pekerjaan dan aktivitas mereka, hal tersebut ditandai dengan munculnya berbagai aplikasi mobile pada hampir setiap bidang pekerjaan atau aktivitas manusia seperti transportasi, pembelian, bisnis dan keuangan, dll. Namun tidak semua inovasi digital dapat diterima. Kebanyakan orang agak sulit untuk menerima kemudian mengadopsi sebuah inovasi digital pada aktivitas/bidang pekerjaan mereka. Misalnya, inovasi digital yang coba diterapkan pada bidang budidaya ikan/udang dengan menggunakan aplikasi mobile. Hal ini terjadi karena adanya perbedaan karakteristik individu dalam difusi inovasi yang dapat dikelompokkan menjadi lima kelompok yaitu Inovator, Early Adopters, Early Majority, Late Majority, dan Laggards. Penelitian ini akan menggunakan perusahaan bernama eFishery sebagai studi kasus adopsi teknologi. eFishery melakukan inovasi digital pada bidang budidaya ikan/udang dengan menyediakan eFishery technology (mobile aplikasi yang terhubung dengan feeder cerdas ikan/udang), yang dapat melakukan kegiatan budidaya seperti pemberian pakan yang terjadwal dan sesuai kuantitas, dll. Dalam proses menganalisis masalah adopsi teknologi untuk teknologi eFishery, penulis menemukan bahwa sebagian besar budidaya ikan dan udang masih didominasi oleh budidaya secara manual, ini karena profil pembudidaya ikan dan udang di Indonesia masih didominasi oleh orang-orang yang kurang berpendidikan dan kurang mengerti untuk menerapkan teknologi pada proses budidaya ikan/udang. Akibatnya kondisi ini menghasilkan jurang TALC antara Early Adopters dan Early Majority. Jurang tersebut menyebabkan penjualan dan penggunanaan eFishery Technology menurun drastis. Hal ini terjadi karena teknologi eFishery sedang berada pada jurang TALC. Sehingga penggunaan dan pengadopsian eFishery teknologi berhenti pada Early Adopters, dan tidak menyebar ke kelompok Early Maority dan Late Majority. Dalam teori TALC, Early Majority dan Late Majority memiliki karakter dimana individu ini membutuhkan waktu lebih lama dan skeptis untuk menerima dan mengadopsi teknologi baru. Maka tesis ini bertujuan untuk menemukan faktor-faktor yang dapat mendorong dan mempercepat proses adopsi teknologi eFishery untuk pembudidaya ikan dan uang yang memiliki karakter Early Majority dan Late Majority. Berdasarkan faktor-faktor temuan, pembudidaya ikan/ udang yang memiliki karakter Early Majority dan Late Majority pada membutuhkan data dan fakta yang telah terbukti tentang faktor kegunaan & efisiensi teknologi eFishery, kemudahan penggunaan eFishery technology, serta reputasi teknologi & perusahaan memiliki dampak dalam mempengaruhi mereka untuk mengadopsi teknologi. Dalam rencana implementasi penelitian ini akan mengkolaborasikan teori Diffusion of Innovations, UTAUT (Unified Theory of Acceptance and Use of Technology) dan TAM (Technology Adoption Model) dalam memberikan rekomendasi & solusi bagi perusahaan mengenai cara untuk dapat mendorong adopsi teknologi eFishery.