digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

1991_TS_PP_ARNENTIS_1.pdf
PUBLIC Ena Sukmana

Abstrak: Telah dilakukan penelitian mengenai kemampuan diferensiasi dari epiblast dan hipoblast embrio ayam berbagai macam umur yang dikultur secara terpisah. Digunakan blastoderm embrio ayam galur Babcock B-380stadium 1-5 (H&H). Dari masing-masing blastoderm digunakan area pelusida yang dibagi menjadi empat eksplant (epiblast anterior, epiblast posterior, hipoblast anterior dan hipoblast posterior), yang dikultur secara terpisah selama lima hari pada suhu 37±0,5°C. Eksplant dikultur menurut metoda Wolff dan Haffen. Setelah masa kultur berakhir, eksplant difiksasi dalam larutan Gendre selama 3-4 jam pada suhu 4°C, didehidrasi dengan alkohol-nBA dan ditanam di dalam parafin. Untuk pewarnaan digunakan metoda pewarnaan PAS-hematoksilin. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dari epiblast anterior maupun posterior terdiferensiasi struktur aksial, pembuluh darah, mesenkim, endoderm embrio, endoderm kantung yolk serta BSK. Dari lapisan hipoblast anterior dan posterior stadium 1 (H&H) hanya endoderm kantung yolk yang terdiferensiasi, sedangkan pada hipoblast anterior stadium 3+-5 (H&H) dan hipoblast posterior stadium 3-5 (H&H) terdiferensiasi mesenkim, pembuluh darah, endoderm embrio, endoderm kantung yolk dan BSK. Secara statistik jumlah BSK bebas yang terdiferensiasi pada epiblast anterior stadium 1, 2, 3, 3+ dan 5 (H&H) masing-masing tidak berbeda nyata dan mereka lebih tinggi serta berbeda nyata dari stadium 4 (H&H), sedangkan pada epiblast posterior stadium 1, 2 dan 3+ (H&H) masing-masing tidak berbeda nyata tetapi mereka lebih rendah dan berbeda nyata dari stadium 4 dan 5 (H&H). Pada hipoblast anterior maupun posterior stadium 1 (H&H) tidak ditemukan BSK yang terdiferensiasi. Jumlah BSK bebas pada hipoblast anterior stadium 1, 2 dan 3 (H&H) masingmasing tidak berbeda nyata dan lebih rendah serta berbeda nyata dari stadium 3+, 4 dan 5 (H&H), sedangkan pada hipoblast posterior stadium 1 dan 2 (H&H) tidak berbeda nyata dan lebih rendah serta berbeda nyata dengan stadium 3-5 (H&H). Jumlah ratarata BSK bebas yang terdiferensiasi pada epiblast stadium 1-5 lebih banyak dan berbeda nyata dari hipoblast. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa eksplant epiblast maupun hipoblast mampu berdiferensiasi bila dikultur secara terpisah. Kemampuan diferensiasi epiblast anterior maupun posterior stadium 1 dan 2 (H&H) lebih besar dari pada stadium 3-5 (H&H), sedangkan kemampuan diferensiasi hipoblast lebih besar pada stadium 3+-5 dari stadium 1 (H&H). Kemampuan diferensiasi BSK berhubungan dengan stadium blastoderm, namun kemampuan diferensiasi pada epiblast adalah lebih tinggi dari pada hipoblast.