digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan merupakan salah satu badan hukum publik bentukan pemerintah Indonesia, yang bertujuan menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Untuk menyelenggarakan programnya, BPJS Kesehatan bekerjasama dengan fasilitas kesehatan tingkat pertama dan tingkat lanjutan. Dalam pembayaran kepada fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjut, menggunakan sistem Indonesian-Case Based Groups (INA-CBGs), diduga terdapat perbedaan antara besar klaim (severity) pasien rawat inap untuk biaya yang diajukan oleh rumah sakit dengan besar klaim (severity) yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan. Penelitian pada tesis ini bertujuan untuk memodelkan besar klaim (severity) yang diajukan oleh suatu rumah sakit dan besar klaim (severity) yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada rumah sakit tersebut menggunakan Generalized Linear Model (GLM). Untuk studi kasus, digunakan data klaim rawat inap peserta BPJS Kesehatan pada salah satu rumah sakit Tipe D di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) periode Januari sampai Desember tahun 2014. Berdasarkan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji Anderson Darling pada tingkat signifikansi 1% diperoleh besar klaim (severity) untuk ketiga kelas perawatan mengikuti distribusi Inverse Gaussian. Variabel-variabel yang signifikan mempengaruhi severity untuk biaya yang diajukan oleh rumah sakit antara lain: “Length-of-Stay (LOS)”, “INA-CBGs”, “level-severity”, dan “umur” untuk kelas perawatan I; “LOS”, dan “INA-CBGs” untuk kelas perawatan II; serta “LOS”, “jenis kelamin”, “cara pulang”, “umur” dan “level-severity” untuk kelas perawatan III; dengan variabel yang dominan berpengaruh adalah “LOS”. Sedangkan variabelvariabel yang signifikan mempengaruhi severity untuk klaim yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan antara lain: “level-severity”, “INA-CBGs”, “LOS” dan “pengesahan- SL3” untuk kelas perawatan I; “level-severity”, “INA-CBGs”, dan “LOS”, untuk kelas perawatan II; serta “level-severity”, “INA-CBGs”, dan “LOS” untuk kelas perawatan III; dengan variabel yang dominan berpegaruh adalah “level-severity”. Berdasarkan model yang diperoleh, rata-rata severity untuk klaim yang dibayarkan oleh BPJS Kesehatan kepada rumah sakit lebih besar dibandingkan rata-rata severity untuk biaya yang diajukan oleh rumah sakit kepada BPJS Kesehatan atas pelayanan yang diberikan kepada peserta.