ABSTRAK Rahmaniar
PUBLIC yana mulyana
COVER Rahmaniar
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Rahmaniar
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Rahmaniar
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Rahmaniar
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Rahmaniar
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Rahmaniar
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Rahmaniar
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Rahmaniar
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Buah nangka sudah sering dikonsumsi oleh masyarakat, namun jerami nangkanya masih jarang
dimanfaatkan. Secara empiris jerami nangka sudah digunakan dalam pengobatan untuk membantu
penurunan kadar kolesterol dan kadar gula darah. Dalam penelitian sebelumnya dinyatakan bahwa
jerami nangka mengandung alkaloid, flavonoid, saponin, tanin, fitosterol, glikosida, dan fenol.
Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengkarakterisasi senyawa identitas dari jerami nangka.
Jerami nangka diekstraksi secara refluks menggunakan pelarut etanol. Ekstrak etanol selanjutnya
difraksinasi menggunakan metode ekstraksi cair-cair dan menghasilkan fraksi etanol, fraksi etil asetat,
serta fraksi n-heksan. Hasil pemantauan menunjukkan senyawa yang dominan terdapat pada fraksi etil
asetat. Selanjutnya fraksi etil asetat disubfraksinasi menggunakan sistem kromatografi radial dan
menghasilkan 17 subfraksi. Satu senyawa dari subfraksi 8 (subfraksi A) merupakan bercak dominan
pada pengamatan di bawah lampu ultraviolet 254 nm dan satu senyawa dari subfraksi 11 (subfraksi B)
merupakan bercak berfluoresensi biru kuat di bawah lampu ultraviolet 366 nm. Kedua senyawa
tersebut diisolasi secara kromatografi lapis tipis (KLT) preparatif. Dua isolat dinyatakan sebagai
senyawa identitas jerami nangka. Isolat A pada kromatogram lapis tipis GF254 dengan sistem
pengembang etil asetat-n-heksan (1:1) memiliki Rf 0,45 menunjukkan bercak biru-hijau pada
penampak bercak anisaldehid, menghasilkan warna merah keunguan pada pereaksi Liebermann-
Burchard, memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 224 nm dan 280 nm serta
memiliki gugus O-H, CH2, CH3, CH, dan C=C alifatik. Isolat B pada kromatogram lapis tipis GF254 dengan
sistem pengembang toluen-aseton (1:2) memiliki Rf 0,81 menunjukkan bercak hitam pada penampak
bercak besi (III) klorida dan bercak berwarna biru di bawah lampu ultraviolet 366 nm dengan penampak
bercak sitroborat, memberikan serapan maksimum pada panjang gelombang 221 nm serta memiliki
gugus O-H, CH2, CH3, CH, dan C=C alifatik.