ABSTRAK Cindra Mutia
PUBLIC yana mulyana
COVER Cindra Mutia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Cindra Mutia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Cindra Mutia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Cindra Mutia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Cindra Mutia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Cindra Mutia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Cindra Mutia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Cindra Mutia
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Daun jambu air (Syzygium aqueum) dan kulit buah delima (Punica granatum) merupakan
tanaman yang pada umumnya terdapat di Indonesia. Kandungan flavonoid pada daun jambu
air dan kulit buah delima diketahui memiliki efek antioksidan yang baik untuk tubuh. Adanya
kandungan flavonoid sebagai sumber antioksidan membuat tanaman ini banyak digunakan
untuk pengobatan dan pencegahan beberapa penyakit. Secara tradisional daun jambu air dan
kulit buah delima biasa digunakan sebagai antimikroba, antidiabetes, dan pengobatan diare.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan toksisitas ekstrak dan fraksi dari daun jambu air
dan kulit buah delima secara in vitro terhadap sel Vero. Serbuk simplisia daun jambu air
diekstraksi bertingkat dengan metode maserasi, sedangkan serbuk simplisia kulit buah delima
diekstraksi bertingkat menggunakan metode refluks. Keduanya diekstraksi bertingkat dengan
pelarut n-heksan, etil asetat, dan etanol. Ekstrak dipantau menggunakan kromatografi lapis
tipis (KLT). Ekstrak etanol dari daun jambu air dan kulit buah delima difraksinasi dengan
metode ekstraksi cair-cair (ECC) menggunakan pelarut n-heksan dan etil asetat. Fraksi
dipantau menggunakan kromatografi lapis tipis (KLT). Ekstrak dan fraksi diuji toksisitasnya
secara in vitro terhadap sel Vero menggunakan reagen alamar blue. Ekstrak dan fraksi dari
daun jambu air dan kulit buah delima pada konsentrasi uji terendah yaitu 2 µg/ml dan
konsentrasi uji tertinggi 1024 µg/ml bersifat tidak toksik terhadap sel Vero. Berdasarkan
penelitian, dapat disimpulkan bahwa ekstrak n-heksan, etil asetat, dan etanol tidak toksik
terhadap sel Vero. Fraksi n-heksan, etil asetat, dan air dari tidak toksik terhadap sel Vero.