digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kintan Mayang Puspitadewi
PUBLIC yana mulyana

COVER Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu penyebab meningkatnya angka mortalitas di Indonesia adalah penyakit infeksi. Infeksi luka operasi (ILO) organ dalam merupakan infeksi nosokomial yang banyak disebabkan oleh bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Enterococcus faecalis. Berdasarkan penelitian terdahulu, sirih (Piper betle), senggugu (Clerodendron serratum), kencur (Kaempferia galanga), dan bawang merah (Allium cepa) telah terbukti menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri yang paling sering menyebabkan infeksi luka operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari ekstrak etanol daun sirih, daun senggugu, kencur dan bawang merah, serta menentukan sifat kombinasi ekstrak etanol daun sirih dan daun senggugu terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Enterococcus faecalis. Simplisia serbuk daun sirih, daun senggugu, dan rimpang kencur diekstraksi dengan metode refluks menggunakan pelarut etanol 96 %. Bawang merah segar diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96 %. Keempat ekstrak diuji aktivitas antibakteri dengan metode mikrodilusi terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan Enterococcus faecalis untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi bakterisidal minimum (KBM) dengan pembanding tetrasiklin HCl. Kemudian ektrak-ekstrak tersebut diuji sifat kombinasinya dengan metode pita kertas, time kill curve, dan mikrodilusi checkerboard. Hasil mikrodilusi menunjukkan ekstrak etanol daun sirih memiliki aktivitas antibakteri dengan KHM secara berturut-turut 128 µg/mL untuk bakteri Enterococcus faecalis dan 512 µg/mL untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak etanol daun senggugu juga memiliki aktivitas antibakteri dengan KHM secara berturut-turut 512 µg/mL untuk bakteri Enterococcus faecalis dan 1024 µg/mL untuk bakteri Pseudomonas aeruginosa. Sedangkan untuk ekstrak etanol kencur dan bawang merah tidak menunjukkan adanya aktivitas antibakteri. Ekstrak etanol sirih dan senggugu kemudian dilanjutkan untuk ditentukan sifat kombinasi kedua ekstrak tersebut. Pada pengujian sifat kombinasi dengan metode pita kertas, time kill curve, dan checkerboard menunjukkan efek yang aditif dengan nilai Fraksi Konsentrasi Inhibisi (FKI) sama dengan 1.