ABSTRAK Kintan Mayang Puspitadewi
PUBLIC yana mulyana
COVER Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Kintan Mayang Puspitadewi
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan
Salah satu penyebab meningkatnya angka mortalitas di Indonesia adalah penyakit infeksi. Infeksi
luka operasi (ILO) organ dalam merupakan infeksi nosokomial yang banyak disebabkan oleh bakteri
Pseudomonas aeruginosa dan Enterococcus faecalis. Berdasarkan penelitian terdahulu, sirih (Piper
betle), senggugu (Clerodendron serratum), kencur (Kaempferia galanga), dan bawang merah
(Allium cepa) telah terbukti menunjukkan aktivitas antibakteri terhadap bakteri yang paling sering
menyebabkan infeksi luka operasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antibakteri dari
ekstrak etanol daun sirih, daun senggugu, kencur dan bawang merah, serta menentukan sifat
kombinasi ekstrak etanol daun sirih dan daun senggugu terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa
dan Enterococcus faecalis. Simplisia serbuk daun sirih, daun senggugu, dan rimpang kencur
diekstraksi dengan metode refluks menggunakan pelarut etanol 96 %. Bawang merah segar
diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 96 %. Keempat ekstrak diuji
aktivitas antibakteri dengan metode mikrodilusi terhadap bakteri Pseudomonas aeruginosa dan
Enterococcus faecalis untuk menentukan konsentrasi hambat minimum (KHM) dan konsentrasi
bakterisidal minimum (KBM) dengan pembanding tetrasiklin HCl. Kemudian ektrak-ekstrak tersebut
diuji sifat kombinasinya dengan metode pita kertas, time kill curve, dan mikrodilusi checkerboard.
Hasil mikrodilusi menunjukkan ekstrak etanol daun sirih memiliki aktivitas antibakteri dengan KHM
secara berturut-turut 128 µg/mL untuk bakteri Enterococcus faecalis dan 512 µg/mL untuk bakteri
Pseudomonas aeruginosa. Ekstrak etanol daun senggugu juga memiliki aktivitas antibakteri dengan
KHM secara berturut-turut 512 µg/mL untuk bakteri Enterococcus faecalis dan 1024 µg/mL untuk
bakteri Pseudomonas aeruginosa. Sedangkan untuk ekstrak etanol kencur dan bawang merah tidak
menunjukkan adanya aktivitas antibakteri. Ekstrak etanol sirih dan senggugu kemudian dilanjutkan
untuk ditentukan sifat kombinasi kedua ekstrak tersebut. Pada pengujian sifat kombinasi dengan
metode pita kertas, time kill curve, dan checkerboard menunjukkan efek yang aditif dengan nilai
Fraksi Konsentrasi Inhibisi (FKI) sama dengan 1.