digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dian Prabawanti
PUBLIC yana mulyana

COVER Dian Prabawanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Dian Prabawanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dian Prabawanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dian Prabawanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dian Prabawanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dian Prabawanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Dian Prabawanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dian Prabawanti
Terbatas  yana mulyana
» Gedung UPT Perpustakaan

Reaksi hipersensitivitas tipe I dimediasi oleh antibodi IgE, ketika individu sensitif terpapar alergen, alergen akan bereaksi dengan IgE yang terikat pada sel mast dan basofil dan memicu terjadinya pelepasan mediator yang bertanggung jawab pada reaksi alergi. Alergi terhadap makanan adalah salah satu kasus alergi yang ditemui di masyarakat dan udang merupakan salah satu bahan makanan yang dikenal mampu memicu terjadinya reaksi alergi tersebut. Sensitisasi terhadap bahan makanan dapat terjadi melalui konsumsi, kontak yang berhubungan dengan pekerjaan, maupun paparan terhadap alergen yang bersifat alergenik silang dengan alergen yang terkandung dalam bahan makanan. Pengolahan bahan makanan dapat mempengaruhi alergenisitas bahan tersebut. Penelitian ini bertujuan menguji kemampuan ekstrak udang mentah dan udang olahan berupa ebi dalam mensensitisasi dan memicu reaksi alergi pada marmut dengan menggunakan uji anafilaksis kutan aktif. Marmut digunakan dalam penelitian. Marmut dibagi menjadi empat kelompok yakni, kelompok normal yang tidak disensitisasi dan tiga kelompok sensitisasi yang masing-masing disensitisasi dengan ekstrak udang mentah 25% 0,8mL, ekstrak udang kering (ebi yang dibuat) 6,08% 0,8mL, dan ekstrak sediaan ebi 6,08% 0,8mL. Penantangan dilakukan pada hari ke-21 dengan penyuntikan secara intrakutan (reaksi anafilaksis kutan aktif). Parameter pengamatan adalah luas bentol yang diperoleh dengan metode planimetri dan skor kemerahan bentol. Perbedaan bermakna pada skor kemerahan kelompok alergi dan kelompok normal ditemukan sejak menit ke-15. Perbedaan bermakna luas bentol kelompok alergi dengan kelompok normal pada penantangan ekstrak udang mentah dan ekstrak sediaan ebi ditemukan pada menit ke-30, 45, 60, 75, 90, 120, 135, dan 150. Perbedaan bermakna luas bentol kelompok alergi dengan kelompok normal pada penantangan ekstrak udang kering ditemukan pada menit ke-30, 60, 75, 90, 105, 120, 135, dan 150. Kelompok alergi tidak hanya memberikan hasil signifikan pada penantangan dengan ekstrak yang digunakan untuk sensitisasi, tetapi juga pada penantangan dengan ekstrak lain yang digunakan pada penelitian ini. Ekstrak udang mentah memberi bentol terluas pada reaksi anafilaktik kutan aktif.