digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak_Yudha Aji Saputra.pdf)u
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Pada tahun 2015 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengizinkan percobaan vaksin secara terbatas sebagai upaya untuk mengendalikan infeksi dengue secara menyeluruh. Sebelum vaksin tersedia untuk aplikasi skala besar, perlu dilakukan penelitian tentang keefektifan vaksin tersebut. Indikator utama yang digunakan dalam pemodelan penyebaran penyakit adalah Basic Reproductive Number (R_0) yang dapat dibangun secara analitis untuk model dengue sederhana. Sebagai indikator awal, R_0 tidak menggambarkan intensitas infeksi selama masa kritis infeksi dengue. Dalam Tugas Akhir ini, selain melihat efek vaksinasi terhadap R_0, juga dibahas efek vaksinasi terhadap wabah, waktu puncak wabah, dan efek vaksinasi pada keadaan awal yang berbeda. Model transmisi penyakit yang digunakan adalah tipe SEIR-SEI dengan pembagian dua kelas umur pada populasi manusia. Populasi manusia dibagi menjadi dua kelas umur karena vaksinasi biasanya diberikan kepada anak-anak. Efek vaksin terhadap infeksi dengue dianalisis dengan mensimulasikan dinamika masing-masing kompartemen. Selain mereduksi nilai R_0 setelah pemberian vaksin, kenaikan tingkat vaksinasi dapat menurunkan puncak outbreak, namun memperlama waktu terjadinya outbreak. Hal ini juga menunjukkan bahwa vaksinasi lebih efektif bila dilakukan pada awal infeksi.