digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak_Jodi Santoso.pdf?
PUBLIC Dwi Ary Fuziastuti

Lembaga keuangan seperti bank, perusahaan investasi dan asuransi, sering memasukkan opsi atas saham dalam portofolio investasi. Lembaga-lembaga ini perlu melakukan valuasi harga opsi dengan tepat agar harga opsi tidak terlalu tinggi maupun tidak terlalu rendah. Beberapa model harga opsi, termasuk Black-Scholes, memerlukan asumsi bahwa volatilitas saham konstan. Asumsi ini terlalu ketat untuk aset yang berisiko, seperti saham yang memiliki volatilitas return yang berbeda-beda sepanjang waktu. Generalized Autoregressive Conditional Heteroskedastic (GARCH) (1,1) adalah salah satu model runtun waktu (time series) keuangan yang sering digunakan untuk memodelkan volatilitas secara stokastik. Pada model GARCH (1,1), volatilitas bergantung kepada kuadrat dari return. Dalam tugas akhir ini, log-return dari saham diasumsikan mengikuti proses GARCH-in-mean (1,1) atau GARCH-M (1,1). Dengan model tersebut, penentuan harga opsi akan lebih leluasa dibandingkan dengan model Black-Scholes dalam hal penjelasan pergerakan return saham, terutama pada nilai awal volatilitas bersyarat yang dapat diatur sesuai tren pada pasar saham.