digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

tesis_fix.pdf ]
PUBLIC sarnya

Aspal Buton atau disebut juga Asbuton adalah aspal alam yang terkandung dalam deposit batuan yang terdapat di Pulau Buton. Pertambangan aspal ini diperkirakan memiliki jumlah deposit sebesar 650 juta ton dan menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil aspal alam terbesar di dunia. Namun dengan besarnya potensi SDA ini, Indonesia masih belum dapat memenuhi kebutuhan aspal dalam negeri. Hampir setengah dari kebutuhan aspal di Indonesia diimpor dari luar negeri. Padahal sejak dieksplorasi dari zaman Belanda hingga saat ini, pemerintah dan produsen telah mengembangkan berbagai produk asbuton agar dapat digunakan dan dapat bersaing dengan aspal minyak. Selain itu, pemerintah melalui Kementerian PUPR telah mengeluarkan Permen PU Nomor 35/PRT/M/2006 tentang Peningkatan Pemanfaatan Aspal Buton untuk Pemeliharaan dan Pembangunan Jalan yang berisi himbauan penggunaan asbuton untuk pembangunan jalan. Namun usaha-usaha tersebut belum mampu membuat asbuton diminati oleh penggunanya. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan asbuton masih rendah pemanfaatannya, dilakukan kajian sistem inovasi asbuton dengan menggunakan Multi Level Perspektif (MLP) sehingga dapat dikaji permasalahan yang dihadapi dalam pengembangan asbuton baik dari level niche, rezime dan landscape. Setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi disusun scenario transisi pengembangan asbuton ke depannya. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan kerangka analisis Multi Level Perspektif dan Socio-technical System. Hasil analisis menunjukkan bahwa target pemanfaatan teknologi asbuton belum tercapai dikarenakan teknologi asbuton belum mampu bertahan pada level rezime pembangunan jalan di Indonesia. Permasalahan muncul di berbagai level MLP pengembangan teknologi asbuton sejak fase asbuton ditemukan, fase lasbutag dan fase bauran teknologi asbuton. Permasalahan di berbagai level tersebut melibatkan aktor dan artefak yang saling mempengaruhi satu sama lain, dan untuk menyelesaikannya perlu koordinasi oleh berbagai pihak yang terkait.