digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Idham Alwi
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Muhammad Idham Alwi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 2 Muhammad Idham Alwi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 3 Muhammad Idham Alwi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 4 Muhammad Idham Alwi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

BAB 5 Muhammad Idham Alwi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

DAFTAR Muhammad Idham Alwi
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

2019 TS PP MUHAMMAD IDHAM ALWI_LAMPIRAN.pdf ]
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

2019 TS PP MUHAMMAD IDHAM ALWI_JURNAL.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB

Sustainable Transportation (Transportasi Berkelanjutan) merupakan suatu konsep yang memiliki dampak positif bagi suatu kota terutama dari aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi. Dengan memaksimalkan serta mengefektifkan penggunaan moda nonmotorized ketimbang moda motorized, maka tercipta pengurangan emisi, pengurangan kepadatan lalulintas dan efek positif lain di suatu Kota. Untuk Kota Bandung sendiri masih banyak terdapat berbagai macam persoalan yang diakibatkan penggunaan kendaraan motorized yang terus meningkat dari tahun ke tahun.Dengan jumlah mahasiswa melebihi 20.000 Mahasiswa, Kampus ITB yang terletak di Jalan Ganesha sendiri merupakan institusi pendidikan yang turut menyumbang bangkitan maupun tarikan yang cukup besar. Perlunya suatu usaha untuk menekan penggunaan moda motorized menuju moda non motorized seperti moda berjalankaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi Walkability jalur pejalan kaki yang secara umum dilewati oleh Mahasiswa ITB yang bertempat tinggal di sekitar Kampus ITB serta mengidentifikasi faktor-faktor yang berhubungan dengan kemauan untuk menggunakan moda berjalan kaki. Hasil dari penelitian ini dengan menggunakan pengukuran Walkability yang dikembangkan oleh Asian Development Bank menunjukan bahwa terdapat 2 dari 17 jalur pejalan kaki (pedestrian) yang diobservasi yang memiliki tingkat walkability tidak baik. Adapun 14 jalur pejalan kaki lainnya memiliki tingkat walkabiluty dengan kategori cukup baik, dan hanya satu segmen jalan yang memiliki tingkat walkability sangat baik. Kemudian terkait faktor yang diidentifikasi didapat bahwa terdapat 4 faktor yang secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kemauan berjalan kaki, yakni faktor ingin sehat, faktor kebiasaan (habit), faktor jarak, dan faktor persepsi terhadap walkability.