ABSTRAK Salsabila Naqiyyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 1 Salsabila Naqiyyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 2 Salsabila Naqiyyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 3 Salsabila Naqiyyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 4 Salsabila Naqiyyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
BAB 5 Salsabila Naqiyyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
DAFTAR Salsabila Naqiyyah
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2019 TA PP SALSABILA NAQIYYAH_LAMPIRAN.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» ITB
2019 TA PP SALSABILA NAQIYYAH_JURNAL.pdf]
PUBLIC 
Transit-oriented development merupakan konsep pengembangan kawasan yang memadukan
berbagai macam kegiatan dalam satu kawasan dan dalam jangkauan jarak berjalan kaki untuk
mengurangi ketergantungan terhadap penggunaan kendaraan pribadi dan mendorong
masyarakat untuk berjalan kaki. Di Indonesia, kawasan berorientasi transit telah diatur dalam
Peraturan Menteri ATR/BPN No. 16 Tahun 2017 tentang pedoman pengembangan kawasan
berorientasi transit. DKI Jakarta merupakan salah satu kota yang telah menerapkan konsep
TOD guna mengatasi persoalan kemacetan yang terjadi. Selain DKI Jakarta, pada tahun 2013
Kota Surabaya juga telah menggagas konsep TOD yang kemudian diatur dalam rencana
Surabaya Mass Rapid Transportation.Dalam rencana tersebut pemerintah Kota Surabaya
menetapkan kawasan di sekitar Terminal Joyoboyo sebagai kawasan TOD. Pada kondisi
eksisting, fungsi kawasan TOD Joyoboyo belum berjalan dengan optimal, masih ditemukan
berbagai persoalan perancangan seperti pengaturan guna lahan, sirkulasi pejalan kaki yang
belum terhubung dengan baik, masih banyak hambatan samping yang mengganggu kenyamanan
pejalan kaki, dan dominansi surface-parking dan on-street parking pada kawasan. Untuk
menyelesaikan persoalan tersebut maka perlu dilakukan perancangan kawasan TOD Joyoboyo.
Perancangan kawasan TOD Joyoboyo ini dilakukan dengan meninjau prinsip perancangan
normatif kawasan TOD, karakteristik, serta potensi dan persoalan yang ada pada kawasan.
Metode analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis potensi dan persoalan fisik pada
kawasan serta mendeskripsikan prinsip perancangan normatif kawasan TOD. Penelitian ini
juga menggunakan fragmental method sebagai metode perancangan. Untuk mengatasi
persoalan pada kawasan TOD Joyoboyo maka hasil akhir dari perancangan kawasan ini yaitu
penyediaan sirkulasi yang dapat menguhubungkan simpul transit, mengembangkan vertical
mixed-used building, penyediaan apartemen dan rumah susun, penyediaan transit plaza, dan
pengembangan shared-parking dalam kawasan.