digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Afif Muhammad Fadhil
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 1 Afif Muhammad Fadhil
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 2 Afif Muhammad Fadhil
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 3 Afif Muhammad Fadhil
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 4 Afif Muhammad Fadhil
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

BAB 5 Afif Muhammad Fadhil
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

DAFTAR Afif Muhammad Fadhil
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP AFIF MUHAMMAD FADHIL_JURNAL.pdf?
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

2019 TA PP AFIF MUHAMMAD FADHIL_LAMPIRAN.pdf)u
Terbatas Yoninur Almira
» ITB

Geowisata merupakan salah satu bentuk pariwisata yang tengah berkembang saat ini. Geowisata bisa berada di beragam wilayah mulai dari lingkungan urban, daerah pinggiran, daerah alami yang terpencil, atau kawasan yang dilindungi seperti taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam. Kabupaten Bandung dalam RIPPARDA 2018-2025 menentukan suatu kawasan geowisata panas bumi Kamojang yang salah satu objek wisatanya adalah Taman Wisata Alam (TWA) Kamojang yang berlokasi di wilayah pegunungan. Potensi wisata di TWA Kamojang saat ini semakin besar setelah terjadi pertambahan luas kawasannya sebesar 2.391 Ha menjadi hampir mencapai 3.000 Ha. Hal tersebut akan sangat mengundang pihak luar seperti swasta untuk mengembangkan dan memanfaatkan potensi wisata yang ada. Sedangkan, salah satu prinsip yang dimiliki geowisata sebagai bentuk pariwisata yang berkelanjutan adalah peningkatan taraf sosial dan ekonomi masyarakat sekitar dengan cara menjadikan masyarakat sebagai aktor utama dalam pengembangan dan pemanfaatan potensi wisata yang ada. cara melibatkan masyarakat untuk berpartisipasi dalam seluruh proses pengembangan pariwisata tersebut biasa disebut dengan konsep community-based tourism (CBT). Pada penelitian ini akan dibahas terkait partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan kawasan geowisata panas bumi kamojang melalui metode penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara menggunakan teknik pemilihan informan purposive dan snowball sampling dan analisis data menggunakan metode analisis isi, analisis koding, dan analisis deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba memahami karakteristik wisata pegunungan di kawasan geowisata panas bumi Kamojang, bentuk-bentuk partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan kawasan geowisata panas bumi Kamojang, dan tingkat partisipasi masyarakat lokal dalam pengembangan kawasan geowisata panas bumi Kamojang. Pemahaman karakteristik wisata pegunungan diakukan dengan menemukenali karakteristik keanekaragaman fisik dan sosial, keterpinggiran wilayah, kesulitan akses, kerapuhan fisik, dan kekhasan wilayah pegunungan. Penjelasan mengenai bentuk partisipasi masyarakat dilakukan dengan menganalisis pernyataan-pernyataan dari hasil wawancara kepada narasumber-narasumber terkait dan juga hasil observasi lapangan. Sementara itu, analisa tingkat partisipasi masyarakat dilakukan dengan menggunakan tipologi Tosun (1999) yang terdiri dari spontaneous participation, induced participation, dan coercive participation. Hasil analisis pada penelitian ini menunjukkan bahwa kawasan geowisata panas bumi Kamojang memiliki karakteristik khas wilayah pegunungan yang memiliki implikasi terhadap kegiatan pariwisata dan bentuk partisipasi masyarakat yang ada. Bentuk partisipasi yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar kawasan geowisata panas bumi Kamojang terbagi ke dalam dua hal yaitu partisipasi dengan menyediakan barang dan juga partisipasi dengan menyediakan jasa. Partisipasi masyarakat dalam pengembangan geowisata di kawasan geowisata panas bumi Kamojang termasuk ke dalam kategori tingkatan induced participation