digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Ciria Humanis Brilian
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Ciria Humanis Brilian
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Ciria Humanis Brilian
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Ciria Humanis Brilian
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Ciria Humanis Brilian
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Ciria Humanis Brilian
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Ciria Humanis Brilian
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Ciria Humanis Brilian
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Ciria Humanis Brilian
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Ciria Humanis Brilian
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Ciria Humanis Brilian
PUBLIC Alice Diniarti

Sesar Baribis merupakan salah satu sesar yang diduga aktif di Indonesia dengan pergerakan naik yang memanjang dari Majalengka sampai Subang dan dicurigai bahkan sampai Jakarta. Sesar Baribis ini merupakan ujung utara dari imbrikasi belakang busur di Jawa Barat. Salah satu bukti keaktifan Sesar Baribis yaitu adanya beberapa keterjadian gempabumi dalam kurun waktu 30 tahun terakhir di sepanjang Sesar Baribis. Sesar Baribis berlokasi di Jawa Barat, yaitu salah satu provinsi di Indonesia dengan kepadatan penduduk yang cukup tinggi. Oleh karena itu, penelitian mengenai keaktifan dan bahaya gempabumi akibat Sesar Baribis sangat diperlukan guna mengurangi dampak buruk yang dihasilkan. Penelitian ini dilakukan dengan beberapa tujuan yaitu untuk mengidentifikasi dan menganalisis keaktifan segmen Sesar Baribis berdasarkan analisis morfotektonik, menghitung magnitudo momen maksimum gempabumi, serta menghitung bahaya gempabumi yang dihasilkan di Daerah Ujungjaya dan sekitarnya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Objek dari penelitian ini yaitu Sesar Baribis yang memanjang di daerah Ujungjaya dan sekitarnya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu data DEMNAS dengan resolusi ±8 meter. Penelitian ini mencakup tiga tahap utama. Tahap pertama yaitu identifikasi keberadaan Sesar Baribis pada daerah penelitian yang diduga aktif. Identifikasi keberadaan sesar dengan menggunakan pendekatan geomorfologi yang terdiri atas analisis morfologi, densitas kelurusan struktur geologi, dan identifikasi knickpoints. Kemudian dilakukan analisis keaktifan sesar dengan menggunakan analisis morfometri yaitu kurva dan integral hipsometrik (HI), rasio perbandingan lebar dasar lembah dan tinggi lembah (Vf), dan indeks gradien panjang aliran sungai (SL) yang dibuktikan dengan bukti sesar aktif di lapangan. Tahap kedua yaitu perhitungan magnitudo momen maksimum gempabumi yang dihasilkan oleh sesar. Perhitungan magnitudo momen maksimum ini dilakukan berdasarkan persamaan dengan parameter panjang rupture sesar di permukaan (Surface Rupture Length/SRL). Tahap terakhir yaitu analisis bahaya gempabumi untuk memperkirakan tingkat guncangan tanah (ground motion) akibat gempabumi yang dihasilkan oleh sesar tersebut menggunakan metode deterministik dengan pendekatan fungsi atenuasi. Digunakan tiga persamaan GMPE (Ground Motion Prediction Equation) untuk mengestimasi tingkat guncangan tanah akibat gempabumi dengan parameter magnitudo, jarak dari sumber ke lokasi pengamatan, mekanisme/jenis sumber gempabumi, dan kondisi sumber gempabumi. Persamaan tersebut diaplikasikan dengan menggunakan perangkat lunak Openquake Engine yang dikeluarkan oleh Global Earthquake Model (GEM). Keluaran analisis bahaya ini adalah tingkat percepatan horizontal atau vertikal dari batuan dasar selama gempabumi terjadi (PGA/Peak Ground Acceleration). Dari keluaran tersebut selanjutnya diharapkan dapat memberikan rekomendasi dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah di sekitar sesar aktif tersebut. Berdasarkan analisis morfotektonik dan bukti lapangan, segmen Sesar Baribis pada daerah penelitian merupakan sesar aktif dengan panjang segmen 20,06 km dan dapat menjadi sumber gempabumi pada daerah penelitian. Besar nilai magnitudo momen maksimum yang dapat dihasilkan dari sesar tersebut yaitu 6,6 Magnitudo. Nilai PGA pada daerah penelitian berkisar antara 0,107 g – 0,468 g. Nilai PGA tertinggi pada bagian selatan segmen sesar, hal ini dikarenakan arah kemiringan bidang sesar yang ke selatan sehingga hiposenternya berada di selatan dari segmen sesar. Bagian selatan segmen sesar memiliki resiko guncangan tertinggi bila terjadi gempabumi, sehingga harus diperhatikan dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan wilayah di sekitarnya.