ABSTRAK Irwan Desyanto Raharjo I.
PUBLIC yana mulyana COVER Irwan Desyanto Raharjo I.
PUBLIC yana mulyana BAB 1 Irwan Desyanto Raharjo I.
PUBLIC yana mulyana BAB 2 Irwan Desyanto Raharjo I.
PUBLIC yana mulyana BAB 3 Irwan Desyanto Raharjo I.
PUBLIC yana mulyana BAB 4 Irwan Desyanto Raharjo I.
PUBLIC yana mulyana BAB 5 Irwan Desyanto Raharjo I.
PUBLIC yana mulyana PUSTAKA Irwan Desyanto Raharjo I.
PUBLIC yana mulyana
Parameter visible particulate merupakan salah satu aspek kualitas bagi produk
injeksi. Pabrik X memiliki masalah mengenai partikel visible yang ditemukan
pada serbuk beku kering Omeprazole yang dibuat menggunakan proses liofilisasi
dalam tray namun tidak ditemukan pada proses liofilisasi dalam vial. Isolasi
terhadap partikel dilakukan dengan melakukan penyaringan terhadap produk hasil
rekonstitusi menggunakan filter 0.45 mikron di bawah Laminar Air Flow (LAF)
Karakterisasi partikel dilakukan menggunakan alur identifikasi partikel yang
tercantum di PDA TR 78. Berdasarkan pengujian mengunakan spektrofotometer
Fourier Transform Infra Red (FTIR) didapatkan kemiripan dengan mannitol
dengan indeks kemurnian 0.9112 dan 0.8446 terhadap omeprazole. Pengujian
mengunakan X-Ray Difraction (XRD) menunjukkan adanya kemiripan dengan
mannitol hemihydrate. Pengujian menggunakan Scanning Electrone Microscope
(SEM) menunjukkan partikel terlihat padat dan tidak ada rongga yang dapat
membantu kelarutan. Berdasarkan analisa resiko yang dilakukan, aspek
metode/proses memiliki peranan yang kritikal terhadap terbentuknya partikel.
Cooling rate yang lambat menyebabkan proses pendinginan tidak merata serta
terbentuknya mannitol hydrate diduga menjadi faktor penyebab terbentuknya
partikel. Strategi yang diajukan untuk penanganan visible particulate yaitu proses
nukleasi terkontrol pada saat freezing sebelum proses annealing, pencegahan
terbentuknya mannitol hemihydrate melalui penambahan sodium chloride ke
dalam formula untuk menghambat proses kristalisasi saat proses cooling sehingga
mencegah munculnya mannitol hydrate, penambahan proses annealing,
perpanjangan proses annealing, penghilangan mannitol hemihydrate dengan
meningkatkan suhu secondary drying >40°C pada kondisi vacuum (0.000 mbar),
dan penggantian mannitol dengan bulking agent lain. Kemungkinan penyebab
lainnya adalah terjadinya interaksi antara omeprazole sodium dengan mannitol,
namun tidak didalami pada proyek akhir ini.