digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Annisa Nurmala
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Annisa Nurmala
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Annisa Nurmala
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Annisa Nurmala
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Annisa Nurmala
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Annisa Nurmala
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

Gempa Palu-Donggala yang menyerang daerah Sulawesi pada tanggal 28 September 2018, tercatat oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memiliki magnitudo (Mw) 7,5 yang terjadi pada pukul 17:02:43 WIB dengan kedalaman sumber 10 km yang diakibatkan aktifitas sesar Palu-Koro dengan mekanisme pergerakan struktur sesar mendatar yang bersumber 27 km Timur Laut Donggala. Data BMKG menunjukkan terekamnya gempa susulan pada daerah Sulawesi sebanyak lebih dari 1200 event gempa dengan M > 2 yang terekam dari 28 September 2018 - 20 November 2018. Persebaran hiposenter yang terjadi selama waktu dua bulan tersebut dapat mengindikasikan kemenerusan struktur dari sesar Palu-Koro yang kemudian dianalisis untuk mengetahui geometri dari hiposenter yang dihasilkan gempa susulan tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan serangkai studi yang meliputi penentuan waktu tiba fasa gelombang gempa, penentuan hiposenter awal kejadian gempa, relokasi hiposenter kejadian gempa dan analisis mekansime fokus menggunakan inversi momen tensor untuk mendapatkan indikasi geometri dari sumber gempa Palu susulan yang terekam dari 28 September hingga 20 November 2018 dengan magnitudo ? 3,6 yang memiliki seismogram yang jelas dan terekam di banyak stasiun. Dari 410 event yang didapat pada hiposenter awal, 407 event dilakukan relokasi dengan 341 event yang terrelokasi. Persebaran hiposenter hasil relokasi menunjukan adanya tiga klaster pada sesar Palu-Koro yang diduga merupakan segmentasi Sesar Palu-Koro. Data hasil relokasi, urutan kejadian gempa hasil relokasi dan juga mekanisme fokus menunjukan adanya tiga segmentasi sesar pada bagian utara, tengah dan selatan Sesar Palu-Koro yang sesuai dengan model geometri Sesar Palu-Koro pada penelitian sebelumnya. Selain itu juga terlihat adanya perambatan gempa baik secara spasial maupun temporal ke arah selatan yang sesuai dengan propagasi rupture dari mainshock.