digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Josaphat Manik
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Josaphat Manik
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Josaphat Manik
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Josaphat Manik
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Josaphat Manik
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Josaphat Manik
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Josaphat Manik
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

Bandung merupakan cekungan yang dikelilingi rangkaian gunungapi yang berkembang pada zaman kuater tengah-akhir dan memiliki sesar dengan panjang sekitar 22 km dengan arah Barat-Timur yang disebut Sesar Lembang. Sesar ini terletak sekitar 10 km di utara Kota Bandung. Hal ini membuat geologi Bandung cukup unik sehingga diperlukan sebuah metode untuk menggambarkan struktur bawah pemukaan Bandung. Salah satu metode yang cukup baik dalam menggambarkan struktur bawah permukaan yaitu metode gayaberat. Metode gayaberat merupakan suatu metode geofisika pasif yang mengukur perbedaan medan gravitasi Bumi pada suatu daerah. Dalam menggambarkan bawah permukaan, metode gayaberat memamfaatkan kontras densitas batuan. Model bawah permukaan dibuat dari peta anomali Bouguer lengkap cetak Bandung, yang selanjutnya dilakukan proses digitasi untuk mendapatkan peta anomali Bouguer lengkap digital. Selanjutnya pada peta anomali digital dilakukan pemisahan anomali regional dan residual dengan menggunakan metode moving average. Dari pemisahan anomali tersebut kemudian dilakukan pemodelan 2,5D dengan menggunakan background density sebesar 2,67 g/cc. Hasil pemodelan menunjukan bahwa Gunungapi Tangkuban Parahu memiliki dapur magma basalt cair di kedalaman 870 meter, Sesar Lembang merupakan sesar normal dan struktur bawah permukaan Bandung terdiri dari lapisan batu gamping yang merupakan formasi Cilanang, lapisan breksi dan campuran produk gunung api tua yang tak teruaraikan, lapisan tuf batu apung dan lapisan tuf pasir serta endapan danau.