digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TS PP VICTOR M I MAMBRAKU 1.pdf?
PUBLIC Noor Pujiati.,S.Sos

Papeda merupakan makanan yang populer di kalangan Orang Sentani. Dalam tradisi makan papeda terdapat 'yanggalu' yang digunakan untuk memutar papeda dan 'hiloi' yang digunakan untuk makan. Pada perkembangannya Orang Sentani mulai makan menggunakan sendok-garpu, kecenderungan ini menempatkan hiloi dan yanggalu pada kondisi membingungkan, bahkan keberadaan sendok-garpu berpotensi menggeser keberadaan hiloi dan yanggalu. Dengan melihat kenyataan tersebut, maka diperlukan pemahaman tentang bagaimana terbentuknya hiloi dan yanggalu, makna-makna yang ada pada hiloi dan yanggalu, maupun upaya yang diperlukan guna melestarikan hiloi dan yanggalu. Untuk itu dilakukan penelitian pada wilayah pemukiman Orang Sentani. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan desain penelitian bersifat deskriptif. Konsep penelitian diawali dengan memaparkan ciri-ciri umum kebudayaan Orang Sentani. Selanjutnya pembahasan fokus pada jenis makanan pokok, makanan pendukung, peralatan makan lalu objek utama penelitian hiloi dan yanggalu yang secara esensial dapat dijumpai, analisis dilakukan melalui variabel-variabel ATUMICS guna memperoleh konsep kearifan lokal sebagai langkah-langkah pelestarian hiloi dan yanggalu. Melalui pendekatan ini peneliti melakukan participant as observer dengan subjek penelitian di lapangan serta berusaha memahami masalah dari sudut pandang Orang Sentani agar memperoleh hasil penelitian yang objektif. Hasil penelitian menjelaskan bahwa hiloi dan yanggalu telah diwariskan secara turuntemurun, disosialisasikan, diinternalisasikan, dalam kehidupan individu maupun kelompok sebagai identitas bersama milik Orang Sentani. Integrasi sendok-garpu merupakan bentuk keterbukaan dalam menerima budaya asing dan saling memberi pengaruh dalam kehidupan moderen Orang Sentani. Penerapan metode ATUMICS merupakan cara mempertahankan sekaligus mengembangkan hiloi dan yanggalu. Unsur-unsur tradisi tetap dipertahankan sedangkan elemen material baru ditambahkan sebagai bentuk transformasi teknologi yang terarah serta terencana agar hiloi dan yanggalu lebih berkualitas. Dengan demikian proses revitalisasi hiloi dan yanggalu dalam bentuk baru menjadi sesuai dengan kondisi kekinian Orang Sentani.