ABSTRAK Stephen Daniel
PUBLIC 
COVER Stephen Daniel Simanjuntak
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Stephen Daniel Simanjuntak
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Stephen Daniel Simanjuntak
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Stephen Daniel Simanjuntak
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Stephen Daniel Simanjuntak
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Stephen Daniel Simanjuntak
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Stephen Daniel Simanjuntak
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Stephen Daniel Simanjuntak
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan
Survei geomagnetik merupakan salah satu metode paling populer dalam melakukan
pemetaan pada area yang relatif luas. Beberapa metode telah dikembangkan untuk
menginvestigasi struktur bawah permukaan dari data magnetik. Metode forward
dengan dasar intuisi geologi dan geofisika dapat menghasilkan model awal dari
sumber anomali yang kemudian dapat dikomputasikan, sehingga didapatkan
anomali magnetik kalkulasi yang bisa dibandingkan dengan data hasil observasi
lapangan. Dalam melakukan pendekatan bodi sumber anomali yang kompleks pada
metode forward, terdapat beberapa model magnetik dimana salah satunya adalah
rectangular prisms. Melalui pendekatan bodi tersebut, dibuatlah suatu program
perhitungan forward anomali magnetik total. Program perhitungan ini diuji coba
dengan menggunakan data sintetik, dengan tujuan memvalidasi hasil perhitungan
program dan memastikan bahwa program dapat digunakan di berbagai koordinat.
Nilai error terbesar hanya mencapai 2,12 x 10-3 % setelah dibandingkan dengan
program yang sudah ada yakni Magprism. Program juga telah diaplikasikan pada
Model konseptual Karangsambung dimana didapatkan anomali magnetik total
berkisar antara -3229,61 nT hingga 2791,96 nT. Dengan adanya kontras
suseptiblitas sepanjang lintasan, rentang anomali yang dapat dihitung dengan alat
observasi lapangan GEM GSM-19T, dan terdapat bentuk anomali dipole pada hasil
kalkulasi, dapat disimpulkan bahwa lintasan pada model konseptual
Karangsambung yang digunakan feasible untuk dilanjutkan ke tahap observasi
lapangan