digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Pasir besi dapat dibedakan menjadi pasir besi vulkanik dan pasir besi nonvulkanik bergantung pada sumber dari pasir besi. Pasir besi vulkanik dan pasir besi non-vulkanik dapat dibedakan berdasarkan karakteristik seperti sifat kemagnetan dan mineral yang terkandung, dimana nantinya masing-masing pasir besi dapat dimanfaatkan untuk produk industri yang bernilai tinggi. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan karakter pasir besi vulkanik dan non-vulkanik berdasarkan ukuran butir pasir, nilai suseptibilitas, dan kandungan unsur dan mineral. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah pasir besi Pantai Bayuran sebagai pasir besi vulkanik dan pasir besi muara Sungai Tor sebagai pasir besi non-vulkanik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kombinasi metode kemagnetan dan metode geokimia. Metode kemagnetan yang digunakan adalah analisis nilai suseptibilitas, sedangkan metode geokimia yang digunakan adalah analisis X-Ray Flouresence (XRF), X-Ray Diffraction (XRD), dan analisis unsur tanah jarang (Rare Earth Element/REE). Berdasarkan hasil penelitian, pasir besi pantai Bayuran didominasi dengan ukuran fine sand dengan nilai suseptibilitas 1129,1x10-8 m3/kg hingga 4131,7x10-8 m3/kg. Pasir besi Pantai Bayuran didominasi dengan mineral titanomagnetit dengan unsur REE yang tinggi. Sedangkan pasir besi muara Sungai Tor didominasi dengan pasir yang berukuran medium sand dengan nilai suseptibilitas 461 x 10-8 m3/kg hingga 16857,3 x 10-8 m3/kg. Pasir besi muara Sungai Tor mengandung mineral augit dan mineral nontronit serta didominasi dengan unsur Sc. Berdasarkan hasil penelitian, pasir besi vulkanik dan pasir besi non-vulkanik memiliki karakter yang berbeda baik dalam ukuran butir, nilai suseptibilitas maupun kandungan unsur dan mineral.