digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TA PP MOH. FAKHRI AHSAN 1.pdf ]
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Suku Bugis, merupakan salah satu suku terbesar yang berasal dari kawasan timur Indonesia, yang memiliki tradisi dan sistem budaya yang kompleks, mulai dari sastra, ritual keagamaan, hingga aturan pemerintahan sendiri. Diaspora Bugis keluar daratan Sulawesi Selatan, mengakibatkan masyarakat Bugis di tanah rantau terpaksa harus berakulturasi dengan budaya baru. Oleh karena itu, dirasa perlu adanya upaya pengerasan identitas dalam rangka pelestarian melalui sebuah fasilitas edukatif yang tak hanya menjadi sarana informatif kebudayaan, tapi juga sarana pusat pemajuan kebudayaan. Selanjutnya, untuk mendalami topik besar pemajuan kebudayaan tersebut, diambil pemikiran mendasar dari sebuah ekosistem, yaitu interdependensi atau hubungan saling berketergantungan. Membangun hubungan saling ketergantungan antara masyarakat Bugis dan budayanya, salah satunya, dapat diwujudkan dengan membangun rasa kepemilikan dan menumbuhkan ke-aku-an terhadap fasilitas dengan pendekatan desain yang mengarah pada kecenderungan masyarakat Bugis saat ini, tanpa meninggalkan nilai normatif pembangun unsur utama kebudayaan asli. Maka melalui pendekatan interdependensi dalam perancangan, inovasi lahir sebagai bagian dari pemajuan, bersama nilai utama yang tetap tetap lestari.