ABSTRAK Muhammad Alfian Gunawan
PUBLIC Alice Diniarti
COVER Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 6 Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 7 Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 8 Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 9 Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 10 Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 11 Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Muhammad Alfian Gunawan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Pemenuhan konektivitas antarpulau di Indonesia, khususnya untuk penumpang,
dapat diwujudkan melalui penyeberangan selat yang difasilitasi oleh kapal ferry
sebagai sarana transportasi dan pelabuhan sebagai prasarana transportasi yang
dibutuhkan. Salah satunya antara Pulau Jawa dan Pulau Sumatera. Fasilitas kapal
ferry dan pelabuhan pada kedua pulau sangat dibutuhkan untuk memfasilitasi
kebutuhan pergerakan yang akan terus meningkat. Pada tahun 2045 diproyeksikan
kebutuhan pergerakan penumpang sebanyak 1.691.697 orang dan kendaraan
sebanyak 2.946.286 kendaraan. Kebutuhan ini dapat terwujudkan melalui
Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni, Lampung, di Pulau Sumatera. Ruang
lingkup Tugas Akhir ini meliputi pembuatan Work Breakdown Structure (WBS),
perencanaan metode pelaksanaan, perhitungan volume pekerjaan, perancangan
jadwal pekerjaan, dan mengestimasi biaya proyek secara detail.
Perhitungan volume pekerjaan dilakukan secara manual, berdasarkan desain detail
setiap fasilitas. Penentuan durasi pekerjaan dilakukan berdasarkan produktivitas
yang berbasis lead resouces alat berat dan lead resources tenaga kerja. Lalu, dibuat
jadwal konstruksi berdasarkan durasi dan logika ketergantungan pekerjaan.
Estimasi biaya detail dilakukan menggunakan dua metode yaitu unit price
menggunakan SNI dan Lampiran Permen PUPR No. 28 Tahun 2016 serta resource
enumeration menggunakan analisis penulis.
Proyek Pelabuhan Penyeberangan Bakauheni direncanakan dilaksanakan mulai 1
Oktober 2019 hingga 23 Januari 2021 dengan total durasi 456 hari. Pekerjaan
persiapan dilaksanakan selama 66 hari, pekerjaan struktur bawah terminal selama
140 hari, pekerjaan struktur atas terminal selama 194 hari, pekerjaan prasarana sisi
laut selama 342 hari, pekerjaan drainase selama 160 hari, dan pekerjaan perkerasan
kawasan pelabuhan selama 350 hari. Biaya langsung proyek yaitu sebesar
Rp335.421.876.127, dengan presentase biaya yaitu 8,113% untuk pekerjaan
persiapan, 16,069% untuk pekerjaan struktur bawah terminal, 10,845% untuk
pekerjaan struktur atas terminal, 12,875% untuk pekerjaan sisi laut, 8,804% untuk
pekerjaan drainase, dan 43,295% untuk pekerjaan perkerasan kawasan pelabuhan.
Setelah biaya langsung ditambah biaya tidak langsung dan pajak, didapat total
Rencana Anggaran Biaya (RAB) proyek sebesar Rp428.386.794.190,-.