digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perkembangan style suatu pakaian adalah sesuatu yang terus mengulang dan mengambil inspirasi dari masa lalu dan di terapkan pada pakaian di masa sekarang, salah satunya adalah genderless fashion. Di Indonesia, tepatnya di Jakarta pakaian genderless belum terlalu terekspos oleh masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan arti genderless fashion yang sering disamakan dengan androgyne fashion dan pemahaman masyarakat atas genderless fashion. Penelitian ini menggunakan metode campuran dengan cara memperoleh data melalui kajian pustaka untuk mengetahui pengertian genderless fashion dan perbedannya dengan androgyne fashion, serta penyebaran kuesioner untuk mengetahui pemahaman masyarakat Jakarta terhadap genderless fashion. Kuesioner disebarkan melalui media sosial seperti Instragram dan WhatsApp. Genderless fashion adalah suatu proses perancangan sebuah pakaian tanpa adanya orientasi gender spesifik. Perbedaan genderless fashion dengan androgyne fashion terletak pada karakter fisik seseorang, dimana konsep androgyne fashion digunakan untuk individu yang mempunyai karakteristik fitur pria dan wanita. Hasil dari penyebaran kuesioner mengenai pemahaman masyarakat Jakarta adalah sebagian besar mengetahui pengertian genderless fashion dan dapat menerima fenomena ini. Ada batasan yang belum dapat diterima, seperti pakaian dengan siluet yang terlalu feminin dan berwarna terlalu terang. Masyarakat Jakarta lebih memilih pakaian dengan siluet dan warna yang netral. Penelitian ini diharapkan dapat meluruskan kebingungan masyarkat atas pengertian genderless fashion dan androgyne fashion yang sering kali disama artikan, serta menjadi pengetahuan bagi desainer mengenai batasan genderless fashion yang dapat diterima masyarakat Jakarta.