digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER I Putu Darma Ruswara
PUBLIC Rina Kania

BAB 1 I Putu Darma Ruswara
PUBLIC Rina Kania

BAB 2 I Putu Darma Ruswara
PUBLIC Rina Kania

BAB 3 I Putu Darma Ruswara
PUBLIC Rina Kania

BAB 4 I Putu Darma Ruswara
PUBLIC Rina Kania

BAB 5 I Putu Darma Ruswara
PUBLIC Rina Kania

DAFTAR I Putu Darma Ruswara
PUBLIC Rina Kania

Pencahayaan adalah salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Cahaya tersebut bisa didapatkan melalui beragam sumber cahaya seperti lampu. LED putih adalah salah satu lampu yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Pengembangan LED putih masih terus dilakukan sampai saat ini. Pada awalnya, LED putih didapat dari sintesis material tanah jarang seperti Yttrium Aluminum Garnet (YAG) atau menggunakan metode RGB. Karena proses sintesisnya yang tidak mudah dan tidak efisien, dikembangkan fosfor BCNO silika sebagai salah satu material untuk mendapatkan LED putih. Pada penelitian ini, akan dikembangkan fosfor BCNO silika dengan menggunakan sumber karbon dari biomass yang keberadaannya cukup melimpah di Indonesia. Unsur-unsur yang digunakan untuk mendapatkan fosfor BCNO silika adalah boron, karbon, nitrogen, dan oksigen. Boron didapat dari senyawa asam borat dan nitrogen didapat dari senyawa urea. Sumber karbon yang digunakan pada penelitian ini adalah nanoselulosa yang didapat dengan mesintesis biomass. Biomass yang akan disintesis adalah serat nanas dan sekam padi. Perbandingan molar urea dan asam borat pada komposisi fosfor BCNO silika adalah 20. Untuk nanoselulosa akan divariasikan konsentrasinya, mulai dari 0,1%, 1%, 2,5%, dan 5%. Nanosilika akan ditambahkan ke dalam larutan dengan perbandingan 3% wt dengan ukuran 43-54 nm. Fosfor BCNO silika yang didapat dengan menggunakan nanoselulosa dari serat nanas memiliki rata-rata iluminansi yang tinggi pada konsentrasi 1% sedangkan untuk fosfor BCNO dengan nanoselulosa dari sekam padi rata-rata iluminansi meningkat seiring dengan penambahan konsentrasi nanoselulosa dalam larutan. Perbedaan ini disebabkan karena biomass yang digunakan sebagai sumber karbon memiliki kandungan material yang berbeda-beda. Sekam padi memiliki kandungan silika 17%. Setelah disintesis menjadi nanoselulosa, silika tersebut tetap ada dengan jumlah yang relatif kecil. Silika akan berpengaruh terhadap perpendaran lampu UV. Fosfor BCNO silika yang didapat tidak dikalsinasi sehingga penggunaan energi dalam proses sintesis dapat dikurangi. Lampu LED UV yang didapat mengalami peningkatan iluminansi ketika dibandingkan dengan LED UV tanpa coating fosfor BCNO silika, tetapi warna yang dihasilkan masih cenderung kearah biru. Faktor yang menyebabkan belum adanya warna putih dikarenakan tidak munculnya pendarah cahaya merah dan hijau dari material yang didapat. Hasil iluminansi yang didapat menunjukan fosfor BCNO silika sebagai material alternatif untuk diaplikasikan pada LED putih dapat dikembangkan lebih lanjut untuk penelitian selanjutnya.