digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Parada Mahanael Sormin
PUBLIC Dewi Supryati

Meningkatnya jumlah konsumsi energi listrik di Indonesia membuat Pemerintah berencana untuk menambah kapasitas pembangkit listrik sebesar 56,3 GW dalam 10 tahun yang akan datang, dengan fokus pembangunan pada pembangkit listrik yang memanfaatkan sumber energi terbarukan (EBT). Potensi peningkatan kapasitas pembangkit listrik yang menggunakan EBT menciptakan suatu peluang investasi bagi perusahaan yang ingin turut berpartisipasi dalam penyediaan tenaga listrik di Indonesia. PT Cahaya Kancana Nusantara bermaksud untuk turut berpartisipasi dalam penyediaan energi listrik di Indonesia dengan mencanangkan proyek PLTM Cikancana. Studi optimasi telah dilakukan untuk menilai kelayakan proyek. Namun, perusahaan belum memperhitungkan faktor ketidakpastian yang dihadapi proyek, sehingga perusahaan belum memiliki strategi investasi untuk proyek PLTM Cikancana. Penelitian ini bertujuan untuk merancang strategi investasi pada PLTM Cikancana sehingga investasi dapat dilakukan dengan tepat. Strategi investasi dirancang dengan menggunakan konsep real option, dimana pendekatan marketed asset disclaimer (MAD) digunakan dalam penelitian ini. Analisis discounted cash flow (DCF) dilakukan untuk menghitung NPV dasar proyek dan nilai aset proyek. Variabel harga jual listrik, jumlah produksi listrik, dan biaya operasi dan pemeliharaan digunakan sebagai variabel kunci yang digunakan sebagai faktor ketidakpastian yang dapat memengaruhi proyeksi cash flow proyek. Perancangan strategi investasi dilakukan dengan menggunakan model sequential compound option. Untuk mengidentifikasi variabel kunci yang paling berpengaruh terhadap proyeksi listrik, peneliti menggunakan Simulasi Monte Carlo dan Spearman’s rank correlation coefficient. Peneliti menemukan bahwa nilai NPV dasar proyek adalah sebesar Rp7.874.764.905, sehingga berdasarkaan NPV saja, investasi pada PLTM Cikancana layak untuk dilakukan. Berdasarkan analisis real option, peneliti menemukan bahwa investasi pada setiap tahap pelaksanaan pembangunan PLTM Cikancana hanya dapat dilakukan apabila ketidakpastian pada tahap prasyaratnya telah hilang sehingga ekspektasi pengembalian proyek lebih besar dari biaya investasinya. Investor juga perlu memperhatikan variabel jumlah produksi listrik sebagai variabel kunci yang paling berpengaruh terhadap performa finansial proyek.