digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Siti Yusriani_15715012.pdf)u
PUBLIC Asep Kusmana

Sampah adalah suatu bahan yanag terbuang atau dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam. Seiring dengan peningkatan pertumbuhan penduduk produksi sampah juga ikut meningkat. Sampah harus dikelola agar tidak menimbulkan gangguan terhadap lingkungan. Salah satu tempat pengelolaan sampah adalah TPST Bantargebang. TPST Bantargebang. Wilayah pelayanan TPST Bantargebang adalah Provinsi DKI Jakarta. Luas area TPST adalah ±110 Ha dengan luas efektif TPST sebesar 81,9 %. Curah hujan rata-rata di wilayah tersebut mencapai 4.744 mm/tahun. Sistem penyaluran limpasan air hujan dan lindi di TPST Bantargebang menggunakan sistem tercampur. Permasalahan pada sistem penyaluran diantaranya saluran yang terdorong oleh timbunan sampah sehingga berubah posisi, kapasitas saluran yang tidak memenuhi, serta saluran yang tertutup timbunan. Langkah yang dapat diambil untuk mengatasi limpasan yang tidak tertampung adalah dilakukan penanganan berupa pembersihan saluran,perhitungan ulang dimensi saluran, perbaikan serta pengembangan saluran. Intensitas hujan yang digunakan dalam perencanaan merupakan intensitas hujan dengan periode ulang hujan 5 tahun. Hasil perhitungan analisis hidrologi menunjukan besarnya curah hujan dengan periode ulang 5 tahun adalah 243,73 mm/hari. Saluran direncanakan dengan panjang 6.400 m . Saluran dibangun dengan menggunakan material precast concrete, pipa high density polyethylene, dan geomembran. Penanganan yang dilakukan pada aliran lindi adalah dengan dilakukan resirkulasi lindi kearah timbunan sampah. Lindi yang diresirkulasi ditampung pada kolam resirkulasi. Kolam resirkulasi yang direncanakan berjumlah 2 buah dengan kapasitas debit total sebesar 1,4 m3/s.