digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Nadya Myrilla Pratiwi
PUBLIC Irwan Sofiyan


BAB 1 Nadya Myrilla Pratiwi
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 2 Nadya Myrilla Pratiwi
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 3 Nadya Myrilla Pratiwi
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 4 Nadya Myrilla Pratiwi
PUBLIC Irwan Sofiyan

BAB 5 Nadya Myrilla Pratiwi
PUBLIC Irwan Sofiyan

PUSTAKA Nadya Myrilla Pratiwi
PUBLIC Irwan Sofiyan

Bambu merupakan salah satu jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam kebutuhan, dari akar hingga daunnya sebagai keperluan hidup baik untuk bahan bangunan, perabot rumah tangga, kerajinan, kesenian, alat musik dan bahan makanan, namun demikian pemanfaatan bambu itu sendiri masih belum maksimal, padahal tanaman bambu dapat dibudidayakan dengan mudah. Sehingga dibutuhkan pengolahan bambu yang dapat meningkatkan nilai jual karena adanya peningkatan nilai tambah dari bahan baku terhadap produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis nilai tambah usaha pengolahan bambu, mengidentifikasi faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang serta tantangan usaha pengolahan bambu, serta menentukan strategi pengembangan usaha pengolahan bambu. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara serta kuisioner. Analisis nilai tambah produk olahan bambu digunakan dengan Metode Hayami. penentuan strategi pemasaran dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT dan QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Indonesian Bamboo Community memproduksi produk bambu dengan tiga segmentasi yaitu alat musik, fashion dan kuliner. Berdasarkan analisis perhitungan nilai tambah dengan metode Hayami, diperoleh bahwa rasio nilai tambah pada usaha pengolahan bambu Indonesian Bamboo Community paling besar ada pada segmentasi alat musik yaitu sebesar 71,84 %,. Usaha pengolahan bambu di Indonesian Bamboo Community layak dikembangkan dengan nilai R/C untuk produk alat musik sebesar 2,64, untuk produk fashion 2,57 serta untuk produk kuliner sebesar 2,50. Berdasarkan nilai faktor internal dan faktor eksternal maka pengembangan usaha pengolahan bambu di Indonesian Bamboo Community dapat dilakukan penetrasi pasar dan pengembangan produk. Strategi yang utama yang digunakan untuk pengembangan usaha pengolahan bambu adalah membuat kolaborasi dengan content creator yang telah mumpuni serta influencer dalam pemasaran produk, berkolaborasi dengan brand produk lain yang telah memiliki eksistensi untuk pemasaran dalam negeri, mengadakan sosialisasi rutin tentang keunggulan produk bambu dengan cara mengadakan acara atau pameran.