digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Dandy Andikarama Hamdani
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

COVER Dandy Andikarama Hamdani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Dandy Andikarama Hamdani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Dandy Andikarama Hamdani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Dandy Andikarama Hamdani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Dandy Andikarama Hamdani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Dandy Andikarama Hamdani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 6 Dandy Andikarama Hamdani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Dandy Andikarama Hamdani
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan

Salah satu peralatan yang paling krusial dalam proses produksi perusahaan tambang adalah conveyor belt yang berfungsi untuk alat transfer bijih. Data historis kegagagalan pada tail pulley bearing conveyor dengan nomor seri 2BC301 menunjukkan data abnormal dimana time to failure (TTF) lebih rendah dibanding bearing pada conveyor lain. Oleh sebab itu diperlukan analisis keandalan bearing tersebut untuk memberi gambaran terhadap permasalahan utamanya dan upaya untuk meningkatkan keandalannya. Analisis yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan. Tahap awal adalah evaluasi keandalan bearing aktual yang dibandingkan dengan keandalan bearing ideal. Tahap selanjutnya adalah melakukan analisis untuk menemukan akar penyebab masalah berdasarkan kegagalan bearing tersebut. Pada tahap akhir, berdasarkan akar penyebab masalah bearing tersebut dibuat program perbaikan guna meningkatkan keandalan bearing dan menghitung penghematan yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Kondisi bearing saat ini kehilangan 92% dari usia idealnya dan dikategorikan sebagai kegagalan prematur. Merujuk pada sumber permasalahannya, misalignment dan permasalahan pada lubrikasi merupakan faktor utama dari kegagalan bearing tersebut. Oleh sebab itu dibuat program perbaikan pada prosedur instalasi yang melibatkan proses alignment dan program perawatan berupa periode relubrikasi, dan vibration monitoring. Untuk pengembangan berikutnya, perlu dilakukan evaluasi secara berkelanjutan untuk menilai perkembangan dari keandalan bearing tersebut.