digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

TPA Talangagung merupakan salah satu TPA yang masih open dumping/ semi sanitary landfill, dalam penyusunan dokumen masterplan dan DED Persampahan Kabupaten Malang untuk mengurangi timbulan sampah yang diakibatkan aktifitas penduduk yang semakin meningkatkan. TPA Talangagung memiliki layanan jumlah penduduk 861.643 jiwa dengan kepadatan penduduk 865 jiwa/km2. Banyaknya layanan penduduk di TPA Talangagung menimbulkan permasalahan terkait pengelolaan persampahan, karena timbulan yang masuk ke TPA sebesar 59,48 ton/hari. Untuk mengurangi timbulan sampah yang masuk ke TPA sehingga dibutuhkan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang diharapkan dapat mereduksi timbulan sampah sebelum diangkut ke TPA Talangagung. Desain TPST serta pengembangan sistem yang direncanakan untuk jangka waktu pelayanan 10 tahun. Alternatif skenario pengelolaan di TPA Talangagung yang terpilih berdasarkan kondisi eksisting yang dibandingkan dengan peraturan yang berlaku seperti Masterplan, Jakstrada dan SPM Permen PU No 14 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, sedangkan untuk alternatif teknologi dipilih berdasarkan karakteristik sampah seperti kadar air 65,57%, Kadar Volatil 79,61%, NTK 1,27%, C-organik 65,4%, C/R 40,75 dan nilai kalor 2654,6 kkg/kal, serta membandingkan dengan kebutuhan pengolahan sampah yang ada di daerah studi. Pemilihan alternatif terbaik dilakukan dengan menggunakan metode Simple Additive Weighting (SAW). Dari metode itu, Pemilihan alternatif terpilih satu dari setiap tipe masing-masing pengolahan. Alternatif kesatu dipilih sebagai alternatif teknologi pengolahan sampah aerobik dengan windrow composting dan altenatif kedua terpilih teknologi pengolahan sampah dengan anaerobic digester fix dome, sedangkan untuk pengolahan anorganiknya dilakukan penggilingan sampah plastik jenis PET/PET untuk dijadikan bijih plastik.