digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Anggun Nurul Fatimah
PUBLIC didi kusnendi

Cabai (Capsicum sp.) merupakan salah satu jenis komoditas yang memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Penggunaan pupuk kimia secara berlebihan menyebabkan pencemaran lingkungan dan menghasilkan residu. Salah satu upaya yang dapat dilakukan ialah penggunaan pupuk organik cair lindi hasil biokonversi larva Black Soldier Fly (BSF). Telah dilakukan penelitian pemanfaatan lindi sebagai pupuk organik cair pada tanaman cabai dengan sistem Urban Rooftop Farming (URF). Tanaman cabai setelah pindah tanam disemprotkan menggunakan Lindi 1%, Lindi 2%, dan Lindi 3%, serta dibandingkan dengan kontrol (tanpa nutrisi) dan NASA® setiap dua kali dalam seminggu. Pengamatan dilakukan terhadap tinggi tanaman cabai, jumlah cabang tanaman cabai, bobot basah, bobot kering, dimensi buah, dan kandungan vitamin C. Kandungan makro dan mikro nutrien lindi sebagai pupuk organik cair dianalisis di BALITSA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lindi BSF memiliki unsur makro dan mikro nutrien yang dibutuhkan oleh tanaman cabai, walaupun kandungan N, P dan K masih sedikit lebih rendah dibandingkan dengan NASA®. Perlakuan Lindi 1% menunjukkan hasil yang jumlah cabang 15.95 ± 5.21 buah, tinggi tanaman 23.41 ± 8.22 cm, bobot basah 1324.43 gram, bobot kering 604.24 gram, panjang buah 5.64 cm, lebar buah 0.72 cm, dan kandungan vitamin C 56 mg/100 gram dan secara statistik tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya. Nilai bobot basah cabai dan kandungan vitamin C cabai paling tinggi didapat dari perlakuan Lindi 1%. Dari hasil penelitian, Lindi 1% dapat dikatakan setara dengan NASA® untuk diaplikasikan sebagai pupuk organik cair pada tanaman cabai, Capsicum sp.