digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Maulana Sidik
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Muhammad Maulana Sidik
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Muhammad Maulana Sidik
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Muhammad Maulana Sidik
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Muhammad Maulana Sidik
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Muhammad Maulana Sidik
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Muhammad Maulana Sidik
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Muhammad Maulana Sidik
PUBLIC Alice Diniarti

Dewasa ini pertumbuhan populasi sebanding dengan meningkatnya permintaan akan kebutuhan pangan sementara kondisi lahan pertanian saat ini terus mengalami penyusutan. Pertanian presisi menjadi sebuah solusi bagi isu tersebut dimana pemanfaatan internet of things (IoT) di bidang pertanian menjadi salah satu cara untuk mengatasi masalah inefisiensi produksi pertanian. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan bentuk implementasi platform IoT di bidang pertanian, mengidentifikasi pengaruh adopsi platform IoT terhadap komponen pertanian, dan mengidentifikasi langkah perubahan yang perlu diciptakan oleh platform IoT dalam kontribusinya untuk menciptakan aspek pertanian presisi. Penelitian ini menggunakan pendekatan Mutilplecase Study bersifat kualitatif yang berjenis eksploratif. Data diambil dengan wawancara mendalam dan observasi lapangan melalui Purposive Sampling. Lokasi penelitian dilakukan di empat startup IoT yang bertempat di Kota Bandung dan Yogyakarta serta mitra petani pengguna platform IoT yang bertempat di Cisarua, Kabupaten Bandung Barat; Ngantang, Kabupaten Malang; Pondokbali, Kabupaten Subang; Losarang, Kabupaten Indramayu; dan Grabag, Kabupaten Purworejo. Data yang terkumpul kemudian dianalisis menggunakan pendekatan analisis konten, teori jejaring aktor, dan teori perubahan (ToC). Implementasi platform IoT yang terasa kebermanfaatannya bagi petani saat ini yaitu efisiensi pemberian pakan; monitoring kualitas air; efisiensi penyiraman tanaman; serta monitoring cuaca dan tanah dengan kategori komoditas ikan air tawar, udang, hortikultura, dan tanaman pangan. Adapun secara sosioteknogram, adopsi platform IoT menjadikan komponen pertanian bertambah sekaligus yang menjadikan hubungan antara komponen pertanian semakin optimal. Berdasarkan teori perubahan menggunakan pendekatan bottom-up, menemukan bahwa langkah-langkah perubahan yang dapat diambil dikategorikan menjadi aspek kesadaran dan keterampilan teknologi IoT, aspek kesejahteraan petani, aspek lingkungan, dan aspek teknologi.