digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TA PP NADYA NURUL AZMI 1.pdf?_
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Karya yang berjudul Yang Hampa Biar Terbang, Yang Bernas Biar Tinggal menunjukkan bagaimana penulis membuka dan menutup katup perasaaan atau emosi sehingga apa yang penulis lukiskan bukan lagi susunan benda atau obyek yang terlihat, melainkan gambaran ekspresi tentang suatu sifat atau kondisi. Kondisi yang penulis lukiskan ialah perasaan ketika menghadapi pergulatan batin dalam kecemasan. Penggambaran perasaan tersebut mengisyaratkan tegangan yang berlawanan yang berasal dari dirinya sendiri. Penulis terdorong untuk mengungkapkan gagasannya melalui pembelajaran dari kondisi sepotong daging yang terpisahkan dari daging yang utuh atau sepenuhnya. Namun, bukan berarti yang penulis lukiskan adalah abstraksi dari sepotong daging ataupun bentuk fisik sepotong daging secara representasional, melainkan apa yang ‘tersembunyi’ di baliknya. Penulis menganggap bahwa struktur daging merupakan wujud dari akumulasi perjalanan selama dia hidup sebelumnya. Maka dari itu, penulis berusaha menggambarkan rentangan akumulasi waktu dari fase-fase kehidupan pribadinya. Penulis merepresentasikan waktu ke dalam elemen ritme (rhythm) dan gerakan (movement). Dalam karya Tugas Akhir ini, penulis hendak memelihara hidupnya aliran waktu yang bergerak di atas kanvas. Penulis melakukan teknik dripping, sapuan yang translucent, brush stroke yang tebal dan opaque, serta torehan charcoal untuk menghasilkan kualitas-kualitas visual yang mampu merepresentasikan berbagai ekspresi dan emosi yang ingin penulis sampaikan. Karya Tugas Akhir ini merupakan cara penulis sebagai seorang perempuan untuk memahami dirinya sendiri dan memaknai kehidupan melalui pendekatan seni lukis Abstrak Ekspresionisme.