digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Salah satu tumbuhan Indonesia yang digunakan sebagai cbat tradisional yaitu genus Cryptocarya. Genus ini termasuk dalam famili Lauraceae yang tersebar di daerah tropis dan subtropis seperti Asia, Australia, dan Melanesia, serta memiliki 368 spesies. Tumbuhan Cryptocarya menghasilkan metabolit sekunder utama golongan flavonoid, iron, dan alkal id yang memiliki berbagai aktivitas di antaranya yaitu antikanker, antiplasmodtal, dan analgest : Salah satu spesies dari genus Cryptocarya adalah C. tomentosa. Sebelumnya, penehtt Indonesia telah mengkaji daun C. tomentosa dan kulit batang C. ferrea yang merupakan sinonim C. tomentosa, serta peneliti Malaysia yang menganalisis kulit batang C. ferrea. Dari daun C. tomentosa, ditemukan empat flavonoid, yaitu kuersetin, dihidrokuersetin, (+)-katekin dan taksifolin 3-0-a-L-arabinofuranosida. Dari kulit batang C. ferrea Indonesia, ditemukan satu flavonoid dan dua steroid, yaitu (-)-pinosembrin, -sitosterol, dan stigmasterol, sedangkan dari kuiit batane C. ferrea Malaysia, ditemukan tiga alkaloid, yaitu (-)-0-metilisopilin, (+)-norlirioferin, dM (+)-lirioferin. Pada penelitian ini dilakukan isolasi metabolit sekunder pada kulit batang C. tomentosa yang tumbuh di Kebun Raya Bogor, Jawa B.ara. Isolasi senyawa dilakukan dengan cara maserasi serbuk kulit batang dengan aseton, ddanjutkan dengan fraksinasi menggunakan kromatografi cair vakum (KCV) dan dimurnikan dengan berbagai teknik kromatograft, di antaranya kromatografi kolom gravitasi (KKG) dan kromatografi radial (KR). Pada penelitian ini, telah diperoleh 3 isolat yang selanjutnya dianalisis berdasarkan data spektroskopi NMR l D CH-NMR dan 13C-NMR) d