ABSTRAK Indra Wijaya
PUBLIC Latifa Noor COVER Indra Wijaya
PUBLIC  BAB1 Indra Wijaya
PUBLIC  BAB2 Indra Wijaya
PUBLIC  BAB3 Indra Wijaya
PUBLIC  BAB4 Indra Wijaya
PUBLIC  BAB5 Indra Wijaya
PUBLIC  PUSTAKA Indra Wijaya
PUBLIC Latifa Noor
Salah satu tumbuhan Indonesia yang digunakan sebagai cbat tradisional yaitu genus Cryptocarya. Genus ini termasuk dalam famili Lauraceae yang tersebar di daerah tropis dan subtropis seperti Asia, Australia, dan Melanesia, serta memiliki 368 spesies. Tumbuhan Cryptocarya menghasilkan metabolit sekunder utama golongan flavonoid, iron, dan alkal id yang memiliki berbagai aktivitas di antaranya yaitu antikanker, antiplasmodtal, dan analgest : Salah satu spesies dari genus Cryptocarya adalah C. tomentosa. Sebelumnya, penehtt Indonesia telah mengkaji daun C. tomentosa dan kulit batang C. ferrea yang merupakan sinonim C. tomentosa, serta peneliti Malaysia yang menganalisis kulit batang C. ferrea. Dari daun C. tomentosa, ditemukan empat flavonoid, yaitu kuersetin, dihidrokuersetin, (+)-katekin dan taksifolin 3-0-a-L-arabinofuranosida. Dari kulit batang C. ferrea Indonesia, ditemukan
satu flavonoid dan dua steroid, yaitu (-)-pinosembrin, -sitosterol, dan stigmasterol, sedangkan dari kuiit batane C. ferrea Malaysia, ditemukan tiga alkaloid, yaitu (-)-0-metilisopilin, (+)-norlirioferin, dM (+)-lirioferin. Pada penelitian ini dilakukan isolasi metabolit sekunder pada kulit batang C. tomentosa yang tumbuh di Kebun Raya Bogor, Jawa B.ara. Isolasi senyawa dilakukan dengan cara maserasi serbuk kulit batang dengan aseton, ddanjutkan dengan fraksinasi menggunakan kromatografi cair vakum (KCV) dan dimurnikan
dengan berbagai teknik kromatograft, di antaranya kromatografi kolom gravitasi (KKG) dan
kromatografi radial (KR). Pada penelitian ini, telah diperoleh 3 isolat yang selanjutnya dianalisis berdasarkan data spektroskopi NMR l D CH-NMR dan 13C-NMR) d