Semivariogram adalah suatu diagram variansi yang digunakan untuk
mengkuantifikasi hubungan spasial antar observasi. Semivariogram anisotropik
merupakan semivariogram yang dipengaruhi oleh arah dan jarak antar sepasang
lokasi. Semivariogram anisotropik, berdasarkan nilai range dan sill, dapat dibagi
menjadi semivariogram anisotropik geometri dan zonal. Transformasi geometri,
berupa rotasi dan scaling, diterapkan pada perhitungan lag jarak. Perhitungan
tersebut menghasilkan suatu jarak yang baru untuk mereduksi semivariogram
berarah menjadi satu semivariogram dengan nilai range yang dibakukan menjadi 1
satuan.
Suatu perusahaan kelapa sawit di Morowali, Sulawesi Tengah melakukan
pemantauan bulanan untuk menghitung banyak serangan hama tikus. Pemantauan
ini dilakukan pada beberapa blok, dengan masing-masing blok memiliki 225-375
titik sampel. Serangan hama tikus tercatat dengan 3 jenis serangan berdasarkan
periode serangan, yaitu: serangan lama, baru, dan kombinasi lama dan baru.
Hasil taksiran nilai range dan sill berdasarkan hasil perhitungan semivariogram
eksperimental, yaitu: range maksimum dan minimum adalah 34,5 dan 6, serta sill
9,4. Dengan demikian, data ini cocok dimodelkan dengan semivariogram
anisotropik geometri. Model teoritis yang digunakan yakni: sferis, eksponensial,
dan Gaussian. Ketiga model tersebut sesuai dengan data setelah divalidasi
menggunakan statistik uji Q1 dan Q2dengan kisaran Q1 0,0391 - 0,2442 dan
kisaran Q2 0,5474 – 0,6418.