digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Muhammad Bahrul Ilmi
Terbatas Sandy Nugraha
» ITB

Konektivitas antara Bandara Adi Soemarmo dengan pusat Kota Solo melalui jaringan kereta api membutuhkan stasiun sebagai sarana pemberangkatan dan pemberhentian kereta api penumpang. Stasiun diharapkan menjadi simpul antarmoda yang dapat memberikan kemudahan bagi calon penumpang mengakses kebutuhan transportasinya. Stasiun yang terletak di area bandara diharapkan mampu menampung kebutuhan transportasi antarmoda dengan terintegrasi. Proyek Stasiun Kereta Api Bandara Adi Soemarmo terletak di area bandara di kabupaten Boyolali dengan luas lahan kurang lebih 3520 m2. Kementerian Perhubungan sebagai pemilik proyek ini rencananya akan memberikan pengelolaan stasiun kepada PT. Railink sebagai operator stasiun bandara di Indonesia. Stasiun bandara berbeda dengan stasiun pada umumnya, stasiun ini merupakan kebutuhan bandara modern saat ini sebagai simpul transportasi baru sehingga stasiun merupakan bagian kesatuan dengan bandara. Stasiun bandara dirancang dengan memperhatikan kegiatan pengguna yang sebagian besar merupakan penumpang pesawat. Tujuan umum dari perancangan Stasiun Bandara Adi Soemarmo adalah sebagai bangunan yang memenuhi kebutuhan perpindahan transportasi antarmoda dari sistem transportasi yang satu dengan yang lainnya. Konsep umum dari perancangan stasiun bandara ini adalah Transition of Movement, yang diambil dari konteks stasiun bandara itu sendiri dengan memadukan konsep lokalitas dan modernitas. Keunggulan desain Stasiun Bandara Adi Soemarmo ini adalah dengan mengambil konsep bentuk dari alat musik gamelan dengan merancang suasana yang dinamis dan cerah sesuai dengan karakter Kota Solo.