digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2019 TA PP AYDA KHADIVA 1.pdf)u
Terbatas Noor Pujiati.,S.Sos
» ITB

Tubuh merupakan sebuah subjek yang universal dalam dunia seni rupa. Tubuh dapat menjadi wadah di mana perupa dan apresiator dapat merefleksikan perkembangan dan perubahan yang terdapat tidak hanya dalam medan seni rupa—tetapi juga pada masyarakat dan zaman. Ketertarikan untuk mengeksplorasi tubuh didasari oleh ketertarikan penulis terhadap bentuk-bentuk yang terdapat pada benda keseharian yang kemudian diasosiasikan dengan bentuk tubuh tertentu. Dalam seni rupa, tubuh baik secara utuh maupun potongan bagian-bagiannya dapat merepresentasikan banyak hal. Namun ketertarikan penulis terhadap tubuh bermula dari bentuk-bentuk tubuh itu sendiri. Cara pandang ini membuat penulis melihat seluruh bagian tubuh dengan sama rata tanpa terkait konteks yang telah memengaruhi persepsi seseorang dalam melihat sebuah anggota tubuh. Dalam tema-tema mengenai tubuh, bagian yang sering diekspos adalah bagian terluarnya, yakni bentuk-bentuk berdaging yang diselubungi kulit atau dalam istilah bahasa Inggrisnya disebut flesh. Kehadiran flesh dan persepsi apresiator mengenainya menjadi reklusif ketika tubuh menunjuk pada tubuh itu sendiri yang berusaha melawan kecenderungan hermeneutikal apresiator. Penulis menggunakan flesh sebagai objek dalam karya bertema still life untuk mempertanyakan bila flesh ditempatkan dalam posisi objek-objek yang umumnya bertema makanan, minuman, kain, atau perabotan, flesh tetap dapat dipersepsi secara reklusif. Penulis berharap melalui karya ini, tema tubuh dalam karya rupa dapat berkembang lebih jauh, di mana tubuh tidak selalu digunakan sebagai tema untuk merepresentasikan kemanusiaan, subject matter personal, maupun lekat dengan unsur simbolisme. Tubuh juga dapat menjadi eksponen estetis yang dapat diolah dalam sebuah karya still life, yang dalam prosesnya melibatkan penggalian tema tubuh secara lebih beragam dan mendalam, di mana sematan perseptualnya dapat ditanggalkan satu per satu. Dalam hal ini, penulis mewujudkannya dengan menghilangkan persepsi akan tubuh tanpa menyamarkan atau mengubah bentuk tubuh untuk menyerupai bentuk lain.