digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia berada di Cincin Api Pasifik yang aktif secara geologis dan secara teratur dilanda gempa bumi. Untuk mendeteksi gempa bumi, pemerintah Indonesia membangun banyak stasiun seismik. Saat ini terdapt 175 stasiun seismik di Indonesia.Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika, BMKG, merupakan lembaga yang bertanggung jawab terkait gempabumi dan tsunami. Salah satu sistem stasiun seismic dikembangkan oleh pusat penelitian Jerman untuk lembaga geosains, Geo Forschungs Zentrum, GFZ. Ada 21 stasiun yang dibangun oleh Jerman melalui sistem hibah dari masyarakat Jerman pada 2008 - 2010. Pada awal 2011, PT Len Industri (Persero) menjadi mitra BMKG untuk sistem pemrosesan perawatan InaTEWS. Len mendapatkan transfer pengetahuan dan teknologi untuk memelihara stasiun seismik. Pada Oktober 2011, Len mendapat kontrak pemeliharaan dari BMKG. Di akhir masa kontrak, Len berhasil melakukan pekerjaan pemeliharaan untuk stasiun seismic dengan baik, ditunjukkan oleh ketersediaan sistem untuk 21 stasiun seismik sebesar 98%. Selama 7 tahun, Len selalu mendapat kontrak dari BMKG untuk memelihara stasiun seismik. Akan tetapi, manajemen melihat ada beberapa potensi masalah akan muncul kepada tim. Akar permasalahan adalah adanya promosi atau pergantian engineer dalam tim dan pengetahuan tidak tersimpan dalam organisasi. Secara paralel, kepuasan pelanggan terhadap Len telah terbentuk. Oleh karena itu manajemen berinisiatif untuk membangun Sistem Manajemen Pengetahuan untuk menjaga pengetahuan dan kemampuan pemeliharaan stasiun seismik dan untuk mentransfer pengetahuan kepada anggota tim baru. Manajemen memiliki komitmen terhadap implementasi manajemen pengetahuan. Ada kesenjangan dalam pemahaman tentang manajemen dalam sudut pandang manfaat dari manajemen pengetahuan. Setiap sub kegiatan telah dipetakan pengetahuan di dalamnya. Ada sembilan kegiatan utama, 92 sub kegiatan, tiga pengetahuan dan 552 pengetahuan yang harus ditangkap dan disimpan. Rencana implementasi telah dibagi oleh lima fase. Jadwal untuk menyelesaikan semua fase dalam rencana implementasi membutuhkan satu tahun. Sub kegiatan dan pemetaan pengetahuan memiliki manfaat yang dapat digunakan untuk bidang lain, seperti manajemen proyek, pemasaran dan sumber daya manusia.