COVER Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 1 Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 2 Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 3 Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 4 Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 5 Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi BAB 6 Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi PUSTAKA Ferdi Endinanda
PUBLIC Dedi Rosadi
Indonesia membutuhkan usaha baru untuk memenuhi permintaan energinya untuk negara
yang berkelanjutan. Indonesia Timur memiliki potensi dengan cadangan hidrokarbon yang
melimpah, salah satu tempat produksi adalah lapangan gas Senoro di Sulawesi Timur.
Sulawesi dikenal dengan kompleksitas tektonik konvergensi dari persimpangan tiga
lempeng yang membentuk pulau ini. Balantak adalah salah satu kecamatan di Kabupaten
Banggai, Provinsi Sulawesi Tengah. Area penelitian berukuran 100 km2 terletak di koordinat
UTM 527000 - 537000 m T dan 9900000 - 9910000 m U di zona 51S dengan datum WGS84.
Struktur yang berkembang di daerah tersebut adalah petunjuk proses geologi yang telah
terjadi sejak Akhir Kenozoikum pada cekungan Tersier daerah ini.
Studi ini menyajikan hasil pemetaan geologi dan bentuk deformasi yang terjadi dalam area
studi untuk memberikan informasi baru model geologi 3D tipe perangkap struktur dalam
mendukung pengembangan lapangan minyak dan gas. Penelitian ini dilakukan dengan
metode observasi lapangan, analisis petrografi, analisis biostratigrafi, dan analisis kinematik
data fault-slip.
Daerah penelitian memiliki bentuk bukit dan lembah yang umumnya dipengaruhi oleh
litologi batuan dan struktur geologi yang terbentuk. Hal ini dapat dilihat dari pola topografi,
pola aliran sungai rectangular, dan trelis yang ditemukan di wilayah studi. Ada dua unit
geomorfologi di daerah penelitian, yaitu Satuan Perbukitan Karst Boloak dan Satuan
Punggungan Zona Sesar Balantak. Litologi yang tersebar di daerah penelitian memiliki
karakteristik batuan sedimen yaitu Grainstone sisipan Batupasir dan Rudstone yang terdiri
dari fragmen batugamping. Daerah studi juga memiliki batuan beku dalam bentuk batuan
ultramafik seperti Peridotit, Serpentinit, Gabro, dan Basalt. Satuan batuan di daerah
penelitian memiliki umur Kapur Tengah hingga Miosen Akhir.
Analisis struktur menunjukkan bahwa pembentukan sabuk sesar anjak terlipat dan sesar
sobek di seluruh daerah penelitian terjadi akibat tabrakan Banggai-Sula dengan Lengan
Timur Sulawesi. Orientasi dan bentuk regangan ellipsoid adalah transpresi geser murni
dengan Sesar Balantak sebagai bidang pergerakannya. Kemiripan dari pola struktur daerah
penelitian dengan model menunjukkan tipe perangkap sesar anjak terlipat en echelon dan
sesar sobek sebagai rekahan sintetik Riedel yang keduanya terbentuk akibat gerakan geser
menganan Sesar Balantak yang membentuk offset pada lipatan.