digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang jasa operasi terminal pelabuhan yang memiliki kantor pusat di Surabaya. Perubahan di lingkungan bisnis yang berlangsung amat cepat, menuntut perubahan paradigma pengelolaan di Pelindo III. Salah satu hal yang dilakukan adalah menerapkan System Shared Service dengan membentuk unit Shared Service Center Kantor Pusat atau unit SSC. Masih terdapat beberapa masalah yang sangat mendasar khususnya terkait kinerja dan hal ini sangat erat hubungannya dengan budaya kerja di SSC, sehingga menganalisa lebih lanjut terkait budaya organisasi menjadi hal yang penting dalam proses transformasi, karena sejak awal belum ada survei khusus yang mampu memberikan gambaran mengenai budaya organisasi yang dirasakan oleh pegawai di unit SSC, sehingga manajemen belum mampu menerapkan kebijakan mengenai budaya organisasi yang tepat. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisa budaya organisasi saat ini di unit SSC dan memberikan rekomendasi budaya sesuai yang diharapkan pegawai 2 tahun ke depan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner Organizational Culture Assessment Instrument (OCAI) yang disebarkan ke seluruh pegawai dan pimpinan di unit SSC. Tujuan OCAI adalah untuk menilai enam kunci budaya organisasi dari konsep Competing Value Framework (CVF). Hasil kuesioner kemudian dianalisis hingga didapatkan kesimpulan mengenai budaya organisasi yang terdapat pada unit SSC. Penilaian hanya terbatas pada karyawan di unit SSC berjumlah total 34 orang yang tergolong populasi. Hasil penilaian menunjukkan bahwa dimensi keseluruhan di unit SSC saat ini didominasi oleh budaya clan, begitu juga dimensi keseluruhan yang diharapkan di unit SSC juga masih tetap didominasi oleh budaya clan yang menekankan pada suasana keluarga dan partisipatif. Dari budaya adhocracy terjadi kesenjangan yang cukup besar dari budaya saat ini dan yang diharapkan. Ini artinya responden mengharapkan organisasi ke depannya lebih inovatif dan antusias menghadapi tantangan baru. Untuk budaya hierarchy dan market yang dharapkan cenderung menurun daripada saat ini. Hasil akhir dari analisis budaya secara keseluruhan menunjukkan bahwa tidak ada kesenjangan signifikan dalam budaya organisasi saat ini dan yang diharapkan, yaitu masih didominasi budaya clan. Artinya secara keseluruhan unit SSC lebih kepada fokus internal daripada focus eksternal. Berdasarkan hasil ini rencana perbaikan yang dapat dilakukan di unit SSC antara lain meminimalisir miss komunikasi dengan rutin morning briefing, meningkatkan kompetensi dengan pelatihan terkait pekerjaan dan pendukungnya, serta workshop ke regional untuk perbaikan dari sisi eksternal.