digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Reyhant Martuani
Terbatas Irwan Sofiyan
» ITB

Serat kapuk merupakan serat alam yang berpotensi besar dijadikan material penyerap minyak untuk mengatasi masalah limbah industri pengolahan minyak. Serat kapuk memiliki dinding tipis yang bersifat hidrofobik dan oleofilik, serta memiliki lumen di tengah yang dapat menampung serapan minyak. Akan tetapi dinding serat kapuk yang rapuh serta lapisan lilin pada permukaan serat kapuk menyebabkan serat memiliki daya kohesi yang rendah serta menyebabkan serat mudah terdisintegrasi sehingga sulit untuk memperoleh kembali minyak tanpa merusak interaksi interfacial antar serat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk menentukan metode modifikasi sederhana yang efektif untuk meningkatkan integritas struktural serat kapuk serta meningkatkan kapasitas penyerapan minyak dan penggunaan kembali serat kapuk. Metode modifikasi yang dilakukan meliputi metode oksidasi menggunakan larutan NaClO2 untuk meningkatkan gugus hidroksil pada permukaan serat, metode pelapisan jaring silika Tetraethylorthosilicate (TEOS) dengan bantuan surfaktan sodium dodecylbenzenesulfonate (SDBS) diikuti dengan metode freeze-draying (pembutan sponge) untuk meningkatkan integrits struktural serat dan metode silanasi dengan organo silane seperti Dodecyltrimethoxysilane (DTMS) untuk meningkatkan kembali sifat hidrofobik dan oleofilik dari serat kapuk termodifikasi. Adapun variasi yang dilakukan adalah variasi konsentrasi NaClO2, urutan metode pelapisan dan variasi metode pembuatan sponge. Hasil yang didapatkan menujukan bahwa konsentrasi NaClO2 optimum untuk meningkatkan konsentrasi gugus hidroksil tanpa mengurangi daya serap minyak adalah sebesar 0.5% (b/b). Pelapisan DTMS via chemical vapor disposition pada serat kapuk yang telah direaksikan dengan precursor TEOS dan di freeze-dry (dengan konsentrasi serat kapuk sebesar 0.6%), memberikan sudut kontak sebesar 140,934o, kapasitas penyerapan minyak sebesar 48.56 g-minyak/g-serat. Serat kapuk termodifikasi tersebut mampu mempertahankan 54% kapasitas penyerapan setelah penggunaan ke-10.