digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800


COVER Irfani Sakinah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 1 Irfani Sakinah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 2 Irfani Sakinah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 3 Irfani Sakinah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 4 Irfani Sakinah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

BAB 5 Irfani Sakinah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

PUSTAKA Irfani Sakinah
Terbatas  
» Gedung UPT Perpustakaan

Survei magnetotellurik telah dilakukan di lapangan geotermal Rantau Dedap, Sumatera Selatan pada tahun 2008 yang terdiri dari 180 stasiun. Struktur resistivitas diperoleh melalui pemodelan secara 2-D dimana resistivitas bervariasi terhadap satu arah horizontal dan kedalaman. Arah dimana resistivitas bernilai konstan disebut geoelectric strike. Sudut geoelectric strike ini diketahui dengan melakukan analisis tensor impedansi dari data MT. Penelitian ini menerapkan empat metode dalam analisis tensor impedansi yang terdiri dari metode Swift, Bahr, Tipper, dan Tensor Fase. Metode Swift mengasumsikan struktur resistivitas 2-D yang ditambah noise. Bahr mengajukan model yang lebih kompleks dengan adanya heterogenitas multi-dimensi tertanam di struktur regional 2-D. Metode tensor fase dapat diterapkan untuk berbagai kasus struktur resistivitas, sudut geoelectric strike diperoleh dari perhitungan tensor fase yang dapat mempertahankan informasi regional. Ambiguitas 90° pada sudut geoelectric strike diatasi oleh hasil metode Tipper yang meninjau hubungan komponen medan magnet vertikal dan komponen medan magnet horizontal. Hasil lain dari analisis tensor impedansi ialah parameter skewness, yang menjadi ukuran penyimpangan data dari model 2-D. Selanjutnya, data MT dirotasi secara matematis lalu dilakukan pemodelan secara 2-D menggunakan software WinGLink. Sudut geoelectric strike pada lapangan geotermal Rantau Dedap diketahui berorientasi N30°E dan data memenuhi kriteria model 2-D hingga periode 100 s berdasarkan nilai skew. Pemodelan 2-D dilakukan pada 28 stasiun di lintasan yang berorientasi tegak lurus terhadap arah geoelectric strike, yaitu N120°E. Model 2-D yang diperoleh menunjukkan lapisan dengan nilai resistivitas rendah (<12 Ohm.m) di atas zona resistivitas tinggi dengan nilai resistivitas >72 Ohm.m. Di antara kedua zona ini terdapat zona dengan rentang nilai resistivitas 12-72 Ohm.m.