digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER Muhammad Hafil N
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Muhammad Hafil N
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Muhammad Hafil N
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Muhammad Hafil N
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Muhammad Hafil N
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Muhammad Hafil N
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Muhammad Hafil N
PUBLIC Alice Diniarti

Pembangkit listrik merupakan salah satu infrastruktur utama untuk meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat. Dalam pembangunannya, pemerintah bertujuan untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup, kualitas yang baik, serta harga yang wajar. Studi pemilihan pembangkit listrik bertujuan untuk mendapatkan hasil optimal dalam biaya penyediaan listrik dengan tetap memenuhi tingkat keandalan yang baik. Dalam hal ini dilakukan studi pemilihan pembangkit listrik pada daerah pulau Nias. Secara geografis Pulau Nias terletak di sebelah barat Pulau Sumatera dan terpisah cukup jauh oleh lautan. Pulau Nias termasuk daerah yang tidak terinterkoneksi jaringan listrik atau daerah terisolasi dengan kebutuhan beban puncak listrik sebesar 14.000 kW. Pilihan pembangkit listrik untuk memenuhi beban listrik di Pulau Nias meliputi jenis PLTU, PLTG, PLTMG dan PLTD. Studi pemilihan pembangkit listrik dapat dilakukan dengan kajian termoekonomi menggunakan metode Levelized Electric Generating Cost (LEGC). LEGC ialah metode perhitungan harga produksi listrik berdasarkan fungsi waktu yang telah ditentukan. LEGC terbagi menjadi 4 komponen perhitungan yakni komponen A (Biaya konstruksi dan peralatan), komponen B dan D (Biaya operasi dan pemeliharaan) dan komponen C (Biaya bahan bakar). Studi pemilihan pembangkit listrik pada Pulau Nias menurut metode LEGC yang terendah dalam urutannya ialah pembangkit listrik jenis PLTMG peaker dengan nilai Rp. 1.703/kWh, PLTMG (Rp. 1.752/kWh), PLTU (Rp. 1.977/kWh), PLTD peaker (Rp. 2.294/kWh), PLTG (Rp. 2.369), PLTD (Rp. 2.383/kWh) dan PLTG 2 unit (Rp. 2.399/kWh).