Pegagan (Centella asiatica L.) merupakan tanaman yang memiliki komponen bioaktif
triterpen saponin khas dengan berbagai efek farmakologis, salah satu komponen
tersebut adalah asiatikosida. Polyethylene glycol (PEG) merupakan suatu polimer yang
memiliki berat molekul besar dengan rentang 300-6000. Polimer ini dapat
menyebabkan linkungan ekstraselular menjadi lebih pekat, sehingga air dari plasma sel
keluar dan menyebabkan dehidrasi. Kemampuan tersebut menyebabkan PEG menjadi
salah satu molekul umum yang digunakan untuk menciptakan cekaman osmotik.
Penambahan PEG 400 pada medium tumbuh pegagan secara hidroponik dapat
menciptakan cekaman osmotik yang mempengaruhi akumulasi asiatikosida. Tujuan
dari penelitian ini adalah menentukan laju pertumbuhan dan akumulasi asiatikosida
pada pegagan yang diberikan elisitor PEG 400 pada berbagai konsentrasi. Kultivasi
dilakukan dalam sistem hidroponik pada wadah berdiameter 5 cm dan tinggi 7 cm
dengan medium cair berupa Hoagland 1/10 selama 30 hari. Elisitor PEG 400
ditambahkan pada medium kultivasi dengan variasi 6, 12, dan 24 ppm. Model
matematika pertumbuhan logistik digunakan untuk pembuatan kurva tumbuh,
sedangkan metode heat reflux extraction digunakan untuk memperoleh ekstrak
asiatikosida dan metode analisis kandungan asiatikosida dilakukan dengan
menggunakan spektrofotometri pada panjang gelombang 277 nm. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa laju pertumbuhan spesifik pegagan tertinggi dicapai oleh variasi
PEG 400 6 ppm dengan nilai 0,4956 hari-1, sedangkan kandungan asiatikosida tertinggi
dicapai oleh variasi PEG 400 12 ppm dengan nilai 1,34 % w/w.